Mohon tunggu...
Rovit Ginatra
Rovit Ginatra Mohon Tunggu... Aktor - Pekerja

Saya seorang pakar masalah. Mencari masalah,menemukan masalah,dan jika sudah membuat masalah maka saya lari dari masalah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melimpahnya Sarjana Nusantara

5 Desember 2023   10:39 Diperbarui: 5 Desember 2023   12:17 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi seorang sarjana adalah dambaan setiap manusia di sebagian besar masyarakat kita.Status sarjana adalah bukti bahwa seseorang tersebut memiliki perjuangan pendidikan yg tidaklah pendek dalam mencari ilmu pengetahuan yang pada akhirnya nanti hal tersebut akan membuatnya bangga campur rasa haru ketika ia mulai diwisuda.

Menggunakan toga dan berjabat tangan dengan rektor adalah sebuah nuansa yang bisa membuat orang tua bangga,kemudian nuansa tersebut terabadikan rapi akibat jepretan kamera lalu terbungkus indah dalam pigora yg kemudian terpasang di dinding ruang keluarga.Perjuangan dalam kurun waktu kurang lebih empat tahun terbayar sudah dengan sebuah gelar diakhir namanya.

Namun,ada yang harus segera dilalui di fase berikutnya agar gelar yang begitu luar biasa tersebut tampak nyata.Fase tersebut sering dikatakan oleh masyarakat kita sebagai "kerja".

Ketika masih menjadi mahasiswa,tentu impiannya adalah segera wisuda menjadi sarjana.Berbagai macam perjuangan dilalui, mulai dari ujian semester hingga wara wiri mengerjakan skripsi.Kini masa masa itu telah berlalu dikarenakan fase terjun dalam dunia kerja menanti didepan mata.

Terlepas dari sebuah kebanggaan gelar yang mungkin hingga hari ini masih dibanggakan,perlu diketahui bahwa yang menjadi sarjana di tahun yang sama saat dia diwisuda tidak hanya dia seorang.

1,7 juta sarjana baru diwisuda tiap tahun

Ribuan bahkan jutaan sarjana muncul setiap tahunnya.Dirjen Pendidikan Riset dan Teknologi, ditahun 2021 pernah mengatakan bahwa 1,7 juta sarjana lulus setiap tahunnya.1,7 juta mungkin terlihat sedikit jika hanya ditulis 1,7 juta,namun bagaimana jika ditulis 1.700.000 ?

Sebuah angka yang membanggakan dikarenakan jika dilihat dari angka tersebut,ternyata di indonesia tidak kekurangan orang pintar.Terlepas dari pro kontra,ini menandakan bahwa sektor pendidikan di indonesia bisa dikatakan maju.

Nah, kini tantangan lain yang lebih besar telah menunggu.Tantangan di sektor lapangan kerja menjadi tugas berat yang harus segera diselesaikan bukan hanya pemerintah,namun juga setiap individu sarjana itu sendiri.

Data yang diambil dari Badan Pusat Statistik per februari 2022 mencatat,bahwa tingkat pengangguran di indonesia mencapai 5,83  dari seluruh total penduduk usia kerja yang berjumlah 208,54 juta orang.Dari 208,54 juta orang tersebut,yang mencengangkan sekitar 14 persennya adalah yang memiliki gelar sarjana.

Kalau cuma ingin kerja, jangan menjadi sarjana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun