Galeri Nasional kembali mengadakan pameran, kali ini diadakan sejak 20 Desember 2023-21 Januari 2024. Acara tersebut berjudul 'Seni Rupa Indonesia Kini: Pascamasa' (6/1/2023).
Konsep seni yang dipamerkan oleh Galeri Nasional pada kali ini mengangkat beberapa isu, yaitu lingkungan dan ekologi, kemanusiaan, serta dunia virtual. Karya-karya yang dipamerkan berkaitan dengan era kesudahan, seperti pascaindutrial, pasca modernisme, pascakebenaran, dan lain-lainnya.
Pada isu kemanusiaan, terdapat beberapa cerita. Salah satunya tentang konflik di Kepulauan Riau, para pengusaha tambang mengeruk hasil sumber daya alam.
Seniman juga mengangkat isu mengenai 3 bahan tambang, ada Pasir Silika dari tambang pasir di laut pesisir utara Pulau Rupat, penolakan masyarakat terhadap penambangan Batu Bara di Pulau Bayur, serta permasalahan tentang Tanah Gambut.
Terdapat 12 seniman yang terlibat pada pameran tersebut. Dua diantara mereka adalah seniman asal Jerman dan Afghanistan, sedangkan sepuluh lainnya adalah seniman lokal.
"Seniman dari luar negeri yang dari Jerman namana Francisca Fennert, itu ada di luar instalasinya, dan yang satu lagi namanya Nesar Eesar (asal Afghanistan)," ujar Gamma, sebagai salah satu panitia yang bertugas.
Salah satu karya seni yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung adalah karya seni Instalasi Air Pasang, karya Iwan Yusuf.
Karya seni ini mengangkat isu lingkungan perairan yang memiliki banyak sampah di dalamnya, sehingga mengganggu ekosistem laut. Karya tersebut menyapa para pengunjung yang baru memasuki gedung di bangunan A ruang pameran Pascamasa.