Mohon tunggu...
Rofiqotun Nisa
Rofiqotun Nisa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekerasan dalam Pendidikan dapat Memberikan Dampak yang Buruk untuk Psikis Pelajar

28 Oktober 2018   06:12 Diperbarui: 28 Oktober 2018   08:30 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    

Pada saat ini permasalahan kekerasan khususnya yang terjadi di lingkungan sekolah semangkin menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah. Beberapa contoh kekerasan yang terjadi di sekolah disebabkan oleh faktor guru, yang secara tidak sengaja melakukan kekerasan dengan tujuan mendisiplinkan siswa. 

Kekerasan sebagaimana yang telah diketahui bersama bukanlah hal yang aneh dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena, permasalahan kekerasan, hampir terjadi disetiap tempat mulai di lingkungan keluarga, masyarakat maupun dalam lingkungan sekolah. Namun tindakan kekerasan pada hakikatnya tidak pernah menyelesaikan masalah, selain meninggalkan luka fisik maupun luka batin bagi para korban .

Di lingkungan sekolah, tindakan kekerasan dapat menimbulkan dampak yang sangat besar bagi perkembangan peserta didik, misalnya seperti peserta didik yang hilang rasa percaya diri dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan guru karena takut salah, kreativitas mereka menjadi terhambat, mereka menjadi malas mencoba dalam proses pembelajaran karena takut salah dan tidak semangat pergi ke sekolah dan lain sebagainya. 

Terkadang hukuman selain akan memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan siswa juga akan mengakibatkan siswa memiliki rasa dendam. Dan jika siswa tersebut tidak dapat membalaskan dendamnya, maka akan terjadi pengalihan dalam bentuk kekerasan terhadap orang lain misalnya tawuran.

Dalam semboyan pendidikan yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu: ing ngarso sung tulodo (di depan kita memberi contoh), ing madya mangun karso (ditengah membangun prakarsa dan bekerjasama), tut wuri handayani (di belakang memberi semangat dan dorongan). Jagi seorang guru dalam mendidik siswanya harus menghindari tindakan kekerasan baik itu kekerasan dalam bentuk fisik dan psikis. Hal ini karena dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan siswa kearah yang di inginkan dan guru hendaknya dapat menjadi teladan dan motivator bagi siswanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun