Mohon tunggu...
Rofiqoh Laila
Rofiqoh Laila Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Innal chayaata 'aqiidatun wa jihaadun

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Benarkah Gerhana Bulan bisa Menjadikan Anak yang Pendek menjadi Tinggi?

11 Mei 2015   10:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:10 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antara percaya tidak percaya saya mengalami beberapa hal yang mengusik pikiran saya ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Memang saya lahir ditakdirkan untuk memiliki tubuh yang pendek. Tak heran karena ibu saya sendiri memiliki tubuh yang pendek pula. Saya juga berfikir itu karena faktor keturunan saja, tidak lebih dari itu. Tapi yang saya herankan kenapa saudara laki-laki saya dan ayah saya sendiri pokoknya semua keturunan laki-laki di keluarga saya tinggi-tinggi perawakannya.

Namanya juga masih anak kecil. Saya langsung menyalahkan keadaan bahwa hal ini tidaklah adil. Waktu saya kecil saya bilang kepada semua orang kalau besar nanti saya akan menjadi pramugari yang bisa terbang keliling dunia. Orang-orang di sekitar saya langsung menertawakan pernyataan saya karena saya dianggap anak yang lucu dan menggemaskan. Tapi di dalam hati saya saat itu sangat marah karena saya ingin memiliki tubuh yang tinggi.

Keesokan harinya saya bercerita kepada nenek. Lalu nenek bilang kalau ada gerhana bulan saya harus menggantung di tempat yang lebih tinggi. Selama gerhana bulan saya tidak boleh turun dari tempat saya bergantung, dan harus menghadap gerhana bulannya. Karena keinginan saya yang begitu kuat untuk memiliki tubuh yang tinggi saya akan selalu berusaha dengan apa yang disarankan orang-orang yang mendukung keinginan saya.

Satu bulan berlalu, saya menangis karena marah kepada nenek dan menuduh nenek berbohong kepada saya. Katanya kalau saya sudah bergantungan ketika gerhana bulan tinggi tubuh saya akan bertambah. Tapi hasilnya nihil. Saya menangis semenjadi-jadinya, lalu ayah dan ibu menasehati saya agar tidak boleh nakal kepada nenek dan juga menertawakan saya juga, maka saya semakin menangis kerena sakit hati tidak ada yang mendukung usaha saya satu pun. Melihat saya yang seperti itu ibu merasa kasihan kepada saya dan mendukung usaha saya selama beberapa tahun meskipun ibu sendiri menyembunyikan tertawanya di dalam hati. Gerhana-gerhana bulan berikutnya muncul dan saya masih tetap berusaha dengan keinginan saya. Saking kerasnya usaha saya dengan bergantungan di tempat yang tinggi ketika gerhana bulan, akhirnya saya jatuh sakit dan harus di opname di rumah sakit.

Melihat usaha saya yang begitu keras, ayah merasa jengkel kepada saya dan akhirnya saya dilarang ayah untuk bergantungan pada waktu gerhana lagi. Dan ayah membelikan saya beberapa macam obat dan vitamin penumbuh tinggi badan. Saya mengkonsumsi obat dan vitamin tersebut hanya beberapa bulan saja. Karena saya tidak terlalu suka dengan rasanya.

Waktu berlalu dengan cepat. Saya semakin dewasa dan saya bisa menerima nasehat dari orang tua saya sendiri bahwa sekalipun takdirnya menjadi anak yang bertubuh pendek, sekeras apapun usaha saya untuk mendapat tubuh yang tinggi apabila Tuhan tidak menghendaki ya apa boleh buat. Yang penting kita bisa berusaha otomatis Tuhan juga melihat usaha-usaha kita selama ini.

Saya juga mengerti bahwa memiliki tubuh yang pendek maupun yang tinggi itu tergantung faktor gen dari orang tua juga. Sekarang saya telah menjadi remaja yang dewasa dan apabila saya mengingat tentang kejadian ini saya menjadi ingin tertawa sendiri karena ulah yang saya buat tidak masuk akal.

Akhir-akhir ini saya juga baru menyadari bahwa rencana Tuhan tidak ada satu orang pun yang tahu. Meskipun saya memiliki postur tubuh yang pendek, akhirnya saya berjodoh dengan pria yang memiliki tubuh yang tinggi. Tidak hanya itu, mungkin dulu Tuhan telah melihat usaha-usaha saya yang begitu kuat dan keras, maka pasangan hidup saya tidak hanya bertubuh tinggi akan tetapi dibonusi dengan rupa yang sangat tampan pula.

Oleh : Rofiqoh Laila – LYLA

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun