Mohon tunggu...
Rofie Azzahra
Rofie Azzahra Mohon Tunggu... karyawan swasta -

pecinta laut dan sejuknya pegunungan....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Indigo atau Paranoid?

2 Oktober 2012   06:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:23 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desir angin gugurkan dedaunan
Terdengar derit ranting patah
Menerka nerka akhir mendung
Entah hujan kan tercurah
Ataukah hanya gerimis sesaat
Tergenang di kelopak netra
Terkadang langit menipu
Sesaat murung kemudian tersenyum

Hanya bisa ku rasa tanpa melihat
Menyisir angan hapuskan bayang
Menatap pijar matamu
Sesaat, ingin ku bekukan diri
Menggumpal sebait nada milikku
Sketsa tak berwarna

Beranjak hengkang dari bilik gerai hati
Menjambak penat dalam lorong takdir
Mengisi puitis indigo trawangan rasa
Paranoid mengunyah barometer angin
Berbisik bahwa engkau terluka
Pedang menyabit genderang hingga ke tulang
Serupa rasio mendentum bola beton
Terbentur ke dinding menjadi puing

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun