Mohon tunggu...
Rofiqoh abidah
Rofiqoh abidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Koordinator PMM kelompok 20 gelombang 1 2022

PMM Universitas Mhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Terjun Langsung Pada Proses Pembuatan Produk UMKM di Desa KemasanTani

18 Februari 2022   20:58 Diperbarui: 18 Februari 2022   21:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

0babbeac-f11a-4749-bb95-949b3b3e67cc-620fa81cbb4486151b629f22.jpeg
0babbeac-f11a-4749-bb95-949b3b3e67cc-620fa81cbb4486151b629f22.jpeg
0749b87b-a9f6-4228-9f02-4b84bf6da63d-620fa7aa51d7643eeb0b4002.jpeg
0749b87b-a9f6-4228-9f02-4b84bf6da63d-620fa7aa51d7643eeb0b4002.jpeg
Mahasiswa universitas muhammadiyah malang dari prodi ekonomi syariah yang sedang melaksanakan program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) yang berada di desa kemasantani kecamatan gondang mojokerto jawatimur. Sesuai dengan judul proposal kami yaitu “memajukan perekonomian masyarakat desa kemasantani dengan mengembangkan kualitas produk unggulan warga desa”Pada minggu ke-2 tanggal 15/02/22 Kami terjun langsung ke umkm yang ada di desa kemasantani yaitu produk dari bahan dasar singkong. Dimana singkong ini hasil panen dari para petani yang ada pada desa ini dan sudah menjadi sebagian besar matapencaharian warga desa.

Produk ini disebutnya kripik samiler, yang sudah menjadi ciri khas produk olahan warga desa ini dan rata rata semua warga disini juga memproduksinya (homemade) untuk dijual dan dijadikan oleh oleh khas desa kemasantani.

Proses pembuatan kripik samiler sangat panjang, memerlukan beberapa hari untuk siap disajikan. Karena membutuhkan panas matahari, tetapi dengan kemajuan tekhnologi yang ada sebagian warga desa ini sudah menggunakan oven untuk mengeringkannya.

Pada proses pertama pembuatannya, kami diajarkan untuk mengupas singkong, kemudian dicuci dengan bersih untuk dihaluskan. Tahap selanjutnya setelah halus yaitu diberi bumbu rahasia khas warga desa ini.

Setelah itu proses pencetakkan adonan yang dipipihkan dengan tangan diatas loyang, lalu di kukus diatas panci / wajan yang panas, setelah agak dingin dikelupas dan ditaruh di media yang disediakan lalu siap untuk dijemur panas matahari.

Jika kripik sudah kering, maka siap untuk digoreng dan di tiriskan agar minyaknya berkurang. Kemudian siap untuk di kemas dan dipasarkan. Tetapi kebanyakan warga desa ini menjualnya masih mentahan dan digoreng pembeli sendiri. Karena banyak yang mengambil dalam jumlah besar untuk dijual kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun