Mohon tunggu...
TITI ROFIQOH PAMBAYUN
TITI ROFIQOH PAMBAYUN Mohon Tunggu... -

aku adalah aku. seseorang yang banyak kekurangan. namun aku selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang aku sayangi. amiinn..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah “BELAJAR” itu???

19 November 2010   05:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:29 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita mendengar kata “BELAJAR” pasti yang ada dibenak kita selalu berkaitan dengan sekolah. Padahal kenyataannya belajar itu tidak hanya yang berkaitan ddengan sekolah. Belajar bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan apa saja. Pemikiran belajar yang seperti itu merupakan pengertian dalam arti sempit.

Pengertian dalam arti luas yaitu belajar memaknai kehidupan. Setiap hari, kita memaknai kehidupan. Misalnya, anak kecil yang belajar bagaimana cara menendang bola agar bola tersebut bergerak tepat pada sasarannya. Dari yang tadinya belum bisa menendang kearah sasaran sasaran, semakin anak itu belajar dan berlatih, akhirnya anak itu bisa menendang bola tepat pada sasarannya.

Dari contoh diatas, apakah makna “BELAJAR” yang sesungguhnya itu?

Belajar terjadi ketika pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan dan perilaku yang relative permanen pada individu (Anita E. Woolfolk, 1993). Dapat dilihat bahwa belajar itu menghasilkan suatu perubahan. Jika dirumuskan, belajar itu merupakan aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat permanen.

Belajar yang menghasilkan perubahan pengetahuan misalnya, anak SD yang masih kelas 1 baru dapat menulis, membaca, dan menghitung. Namun semakin naik kelas, pengetahuan yang didapat oleh anak tersebut semakin bertambah, luas, dan kompleks. Misalnya dalam mata pelajaran Matematika, pada waktu kelas 1 hanya bisa menghitung bilangan yang sederhana. Ketika kelas 6, sudah dapat menghitung yang lebih luas aplikasinya.

Perubahan belajar pada perilaku misalnya, dengan adanya mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, yang tadinya belum tahu persis bagaimana sikap dan perilaku yang baik sebagai warga Negara. Setelah mendapatkan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, seseorang menjadi lebih tahu bagaimana sikap dan perilaku yang baik sebagai warga Negara.

Contoh belajar yang menghasilkan perubahan pribadi yaitu ketika seseorang yang sedang mengalami masalah, ia dapat mengambil hikmah dari masalah tersebut. dengan hikmah yuang ia ambil, ia dapat belajar menjadi lebih baik. Dalam perubahan perilaku dan pribadi ini lebih condong terhadap pembelajaran kehidupan.

Dapat dilihat dari ulasan singkat diatas, bahwa belajar memang menghasilkan perubahan, baik dalam pengetahuan, perilaku maupun kepribadian. Perubahan hasil pembelajaran tidak hanya bersifat penambahan pengetahuan, perilaku atau kepribadian. Namun perubahan juga ada yang bersifat pengurangan pengetahuan, perilaku, atau kepribadian yang tentunya tidak dikehendaki.

Perubahan yang dihasilkan dari proses belajar juga tidak dapat dilihat dari satu aspek saja, melainkan dari keseluruhan aspek individu misalnya pikiran, emosi, perilakunya, dan kepribadiannya secara total.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun