Tergambar muka samar
Disetiap sudut kamar
Halus suara yang pernah kudengar
Dalam kepala ia terus mengakar
Entah pada siapa aku harus berkoar
Apakah ini hukuman atas apa yang aku langgar?
Lalu siapa yang akan memeluk jiwa yang terbakar?
Selain padanya enggan rasa tertukar
Bukan karna tak sadar
Bukan pula aku berniat menciptakan tengkar
Biar aku terus mengejar
Sebagai rindu yang liar
Sebagai tunggu yang sabar
Sebagai waktu dengan sebuah kabar
Sebagai gelap yang membutakan debar
padamulah aku melihat sebuah sinar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H