Berulang kali aku menunggu matahari terbit dari balik pintu rumahmu
Berulang kali aku menyaksikan senja tenggelam di jendela kamarmu
 Berulang kali kau terbit dan tenggelam dalam sajak-sajakku
Tak ada perjumpaan tearahir
Kau adalah alasan sajak-sajakku tak pernah  terselesaikan
Tak kan ku pakai tanda titik di dalamnya
Biarlah kata-kata terus melngalir dan tak bermuara
Biarlah mataku terhanyut olehnya, otakku menjadi batu - batu diantaranya, hatiku terombang ambing karnanya
Jika suatu saat kau bertanya
"Kenapa harus aku? "
;Sajakku adalah jasad dan dirimu adalah nyawanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H