Mohon tunggu...
Rofiq Hasan Marlin
Rofiq Hasan Marlin Mohon Tunggu... Penulis - Suka membaca menulis

Rofiq Hasan Marlin atau Ainur Rofiq, ia lahir di kota Pasuruan 07 April 2000. Ia aktif di komunitas Sastra Lereng Arjuno, salah satu komunitas sastra di desa jatiarjo prigen pasuruan jawa timur Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seribu Do'a

2 Oktober 2022   12:57 Diperbarui: 2 Oktober 2022   18:57 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

#savekanjuruhan

"IBU" biarkan kami pergi, bekali kami dengan doa doa keramatmu, kantong kami takkan kami biarkan kosong dari doamu

"BAPAK" biarkan kami pergi, bekali kami nasihat - nasihat baik yang teramat tajam itu, akan kami biarkan diri kami tertusuk ujung tombak nasihatmu.

"TUHAN" jangan bosan untuk mendengar doa keselamatan yang terus mengalir seperti mata air dari mulut kami.
 

"AREMA" kami datang mengawalmu, dengan bekal yang penuh dikantong kami dari ibu, dengan jiwa penuh tombak nasihat dari Bapak.

||

"90 MENIT" telah usai, berkantong - kantong doa dari ibu kami bawa lari, nasihat nasihat tajam dari bapak tak kuingat lagi, air mata tanpa tercucur mengiringi rasa kecewa.

"ASAP PUTIH PEKAT" menghujam setiap sudut, berlari tanpa arah, jiwa - jiwa berguguran, membabi buta, tak ada lagi ketenangan,kedamaian, yang ada kecemasan pulang dengan cerita duka atau pulang tanpa disertai nyawa, dimana kami harus menemukan kedamaian. dimana kami harus memegang tiang keselamatan, dimana lagi isak tangis di dengarkan, semua terlanjur, semua sudah terjadi nyawa seakan bukan hal yang penting lagi. kata damai sudah tak di dengar lagi..kecewa kami kecewa kami kecewa kami kecewa itu adalah kata dalam hati mereka..

"KANJURUHAN" 1 oktober 2022 IBU dan Bapak menaruh rasa  trauma mendalam pada SEPAK BOLA, Buah hati yang di bekali doa disetiap kantongnya, dibekali nasihat tajam yang di tusukkan dalam jiwanya, kini datang dalam pangkuan mereka tak bernyawa lagi.

"DAMAILAH" cukup sekali itu saja membuat sejarah, pelajarilah tanpa harus mengulang.

;teruntuk kalian yang telah terpanggil
SERIBU DO'A menyertai kalian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun