Surat Suara di Malaysia Sudah Tercoblos 01 dan Nasdem, Waspada Hoax Buatan Kubu 02
Beredar video bahwa di Selangor, Malaysia ditemukan timbunan kresek hitam yang diklaim itu berisi surat suara yang sudah tercoblos 01 dan Partai Nasdem. Tentu saja, video tersebut disebarluaskan oleh pendukung 02, yang memang sudah sejak lama menjalankan skenario delegitimasi Pemilu, yaitu membuat rakyat percaya pemilu kali ini curang sehingga posisi mereka yang di atas kertas sudah kalah wajar karena dicurangi. Awas jangan tercebak permainan mereka. Mengapa?
Ingat, dengan ratusan konsultan asing dan bantuan puluhan negara Uni Eropa yang menginginkan Prabowo menang (agar kepentingan asing bisa kembali menguasai ibu pertiwi yang selama 4 tahun belakangan sudah mulai dikuasi Indonesia di bawah Jokowi), mereka bisa melakukan hal apa saja demi meraih kemenangan. Termasuk, melakukan fitnah dengan metode operasi intelejen.
Hampir semua lembaga survei nasional dan internasional menyatakan, jika Pilpres dapat berjalan dengan damai dan normal, hampir dipastikan 01 akan menang. Masuk akal jika kubu 02 dalam beberapa hari terakhir habis-habisan melakukan cara-cara di luar batas untuk menggagalkan penyelenggaraan pemilu, minimal membuat orang tidak percaya bahwa pemilu kali ini sah.
Dengan logika itu, ada kemungkinan kubu 02 dengan jaringan internasional yang dimiliki melakukan operasi intelejen di Malaysia, yaitu mencetak surat suara sendiri dengan jumlah banyak (itu dimungkinkan karena contoh surat suara sudah beredar bebas di internet) kemudian mencoblosnya di 01 dan Nasdem (partai pendukung 01). Dengan demikian, mereka bisa memblow up isu, bahwa mereka sudah dicurangi. Cara ini khas sekali intelejen Rusia.
Hal itu semakin terkonfirmasi dari penjelasan sekretaris TKN Malaysia Dato M Zainul Arifin, bahwa saat penggrebekan, yang mencoblos surat suara itu lari dan tidak tertangkap. Artinya, sangat besar kemungkinan si pencoblos adalah orang bayaran kubu 02, yang memabg sengaja memperlihatkan aksinya, agar menjatuhkan reputasi paslon 01. Fitnah yang sudah kelewat batas. Dalam Islam, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.
Maka dari itu, rakyat tetap diminta fokus untuk tidak terjebak pada framing-framing licik 02 yang sedang berada di ambang kekalahan. KPU juga tidak boleh berpihak jika menemukan fakta yang menggemparkan, laporkan jika memang ini ulah intelejen asing yang berada di balik 02. Jangan mau pemilu kita diacak-acak. Damailah selalu Indonesiaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H