Kedua, ia bahkan tidak setuju Gelar Pasukan 3 yang sudah dilakukan TNI di masa pemerintahan Jokowi. Padahal, latihan perang itu dilakukan demi mejaga perbatasan wilayah laut Indonesia yang sudah mampu merubah nama Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara!!! Prabowo tidak setuju nama Cina diganti? kabar yang cukup mengejutkan.
Ketiga, selain tidak percaya terhadap kekuatan TNI nya sendiri, Prabowo juga merendahkan bangsanya sendiri yang diklaimnya dipandang remeh dunia internasional. Padahal, baru saja Indonesia untuk pertama kalinya dipilih menjadi anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB oleh 144 negara. Bulan Mei nanti bahkan Presiden Jokowi akan memimpin langsung sidang DK PBB di New York.
Ironisnya blunder Prabowo ditutup dengan blunder yang jauh lebih sempurna, yaitu menunjukkan ketidakstabilan dirinya mengendalikan emosi. Di depan ratusan juta rakyat Indonesia yang menonton debat, ia justru memarahi penonton yang dianggapnya menertawai Prabowo, padahal penonton hanya tersenyum biasa (yang sudah terjadi sebelumnya sejak debat pertama).
Terakhir, saya mendapat informasi dari ibu saya di rumah, banyak tetangganya yang sebelumnya mendukung Prabowo kini menjadi memilih Jokowi pasca debat kemarin.
Mereka semua takut, selain karena melihat Prabowo yang terlalu bengis (marah tanpa sebab) dan menghina bangsanya sendiri, mereka juga ingin memiliki pemimpin yang lahir dan tumbuh dari keluarga muslim, tidak seperti pengakuan Prabowo kemarin, yang lahir dan besar dari keluarga Nasrani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H