Mohon tunggu...
Arofiq Rofiq
Arofiq Rofiq Mohon Tunggu... profesional -

Nama lengkap arofiq biasa dipanggil rofiq, kenapa di kompasiana Username URL-nya menggunakan inisial rofiq70, ya karena sudah terlanjur dan sekedar memberi tanda lahir di tahun 1970, maksudnya biar nggak bandel lagi karena umurnya udah semakin tua……hehehe. Pernah menjadi wartawan majalah remaja dan mode 15 tahun yang lalu. Sekarang berkiprah di dunia per-konsultan-an bidang manajeman, komunikasi perusahaan, media sosial, etc…….

Selanjutnya

Tutup

Politik

Revolusi Arab, Bentuk Invasi Amerika Berbiaya Murah?

26 Februari 2011   23:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:14 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengalaman Amerika terhadap invasi ke Irak dan Afghanistan sangat berdarah-darah, baik korban fisik tentara yang gugur dalam pertempuran maupun besarnya biaya peperangan sampai mencapai Ratusan Miliar Dollar. Peperangan ala koboy Texas yang dimotori mantan Presiden George W. Bush ternyata membawa dampak yang luar biasa di dalam negeri Paman Sam. Besarnya biaya yang ditanggung untuk membiayai peparangan itu hampir membuat bangkrut Negara Super Power ini.

Konon para petinggi Washington berpikir keras untuk melanjutkan proyek AS bernama ’Timur Tengah Baru’. Invasi AS gaya George W Bush ternyata kurang cocok untuk mengimplementasi dokrin Timur Tengah Baru. Maka disusunlah sebuah program soft invasion non militer untuk menaklukkan para regim otoriter di Timur Tengah. Setelah disunun secara rapi dalam beberapa tahun, maka hasil nyata satu per satu baru dapat dinikmati awal tahun 2011 ini. Dua diktator telah terjungkal dari kursi kekuasaannya, yaitu: pertama dari Tunisia - Presiden Zainal Abidin bin Ali yang terguling pada hari Jum’at, 14 Januari 2011. Kedua adalah Presiden Mesir Hosni Mubarak yang terpaksa juga harus lengser pada hari Jum’at, 11 Februari 2011.

Negara berikutnya akan segera menyusul, yaitu: Libya dengan pemimpin diktaktornya Muammar Khadafi yang sebentar lagi akan jatuh tinggal menghitung hari. Negara berikutnya yang sekarang juga dilanda demontrasi besar-besaran adalah Yaman dan Iran. Meski dua Negara ini masih secara penuh bisa mengendalikan demontrasi namun kalau pihak oposisi mendapat dukungan dari Negara Super Power, maka kemungkinan nasibnya akan sama seperti Tunisia dan Mesir.

Itulah update ‘gossip’ politik tingkat tinggi ala negeri Paman Sam yang kini sedang hangat-hangatnya berkembang di kancah perpolitikan internasional. Perkembangan lebih lanjut soft invasion ala AS ini akan kita lihat pada hari-hari mendatang, dan akankah kita benar-benar melihat Timur Tengah Baru?

Twitter:@rofiq70

FB:arofiq aja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun