Mohon tunggu...
Arofiq Rofiq
Arofiq Rofiq Mohon Tunggu... profesional -

Nama lengkap arofiq biasa dipanggil rofiq, kenapa di kompasiana Username URL-nya menggunakan inisial rofiq70, ya karena sudah terlanjur dan sekedar memberi tanda lahir di tahun 1970, maksudnya biar nggak bandel lagi karena umurnya udah semakin tua……hehehe. Pernah menjadi wartawan majalah remaja dan mode 15 tahun yang lalu. Sekarang berkiprah di dunia per-konsultan-an bidang manajeman, komunikasi perusahaan, media sosial, etc…….

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Madrid Menang Tebal, Pep Effect Nggak Ngefek

30 April 2014   11:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:02 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Di kandang tuan rumah – Stadion Allianz Arena, Madrid menang sangat tebal lawan Bayern 4 – 0. Bola memang bulat bundar, tak seorang pun yang bisa benar-benar meramalkan skor akhir dalam permainan si kulit bundar 2 X 45 menit tersebut. Kemenangan telak Madrid 4 gol tanpa balas lawan juara bertahan tak seorang pun yang bisa memprediksikan, meski dia seorang petaruh handal sekalipun, dan bandar lah yang akhirnya menang besar, karena tidak ada yang mampu memprediksikan skor akhir 4 – 0.

Ungkapan sudah jatuh tertimpa tangga mungkin cocok untuk menggambarkan suasana hati Pep Guardiola, pertama karena beberapa hari yang lalu adanya berita duka atas meninggalnya mantan asisten pelatihnya Tito Vilanova, dan kedua kini Team asuhanya dipecundangi lawan bebuyutannya Real Madrid dengan 4 gol tanpa balas. Menyakitkannya lagi semua itu ada di Stadion Allianz Arena yang notabene di depan para fans nya, yang selama ini meng elu-elukan atas prestasi tangan dinginnya.

Di tangan salah satu pelatih terbaik di dunia Pep Guardiola, gelar pertama tahun ini berhasil diraih dalam tempo yang memecahkan rekor dalam sejarah Bundesliga. Di pekan ke 27, klub Bayern München berhasil memastikan gelar juara Bundesliga. Namun ternyata keberuntungan di Bundesliga tidak berlanjut pada Liga Champions. Pada semi final Liga Champions Bayern sudah menelan pil pahit, dipermalukan oleh Real Madrid dan mengubur harapan untuk mengulang prestasi gemilang sebagai juara Liga Champions tahun 2013.

Penulis sengaja menggunakan terminologi politik Indonesia kekinian yakni: menang tebal dan nggak ngefek untuk menggambarkan pertandingan semi final Real Madrid dan juara bertahan Bayern München. Bahwa sebagaimana dalam pertandingan bola yang tidak ada seorang pun yang bisa meramalkan dengan pasti skor hasil akhirnya. Meskipun diatas kertas juara bertahan Bayern München digadang-gadang bisa membalas ketertinggalan satu gol pada leg pertama di Santiago Bernabéu. Namun boro-boro membalas kekalahan, di Stadion Allianz München malah dipermalukan 4 gol tanpa balas.

Begitupun dalam perpolitikan Indonesia kekinian, menjelang Pilpres ini bagaikan pertandingan Bayern München melawan Real Madrid, tak seorang pun bisa meramalkan hasil akhirnya. Karena pelatih sekaliber Pep Guardiola yang diprediksikan bisa mempertahankan gelar Liga Champions pada tahun 2014 ini, ternyata nama besarnya tidak ngefek. Maka pesan hikmahnya jangan sekali-kali jumawa dan sombong hanya karena hasil survei, dengan sebuah ungkapan menang tebal. Indonesia ini terlalu besar kalau harus diurus oleh segelintir elit politik dan satu atau dua Partai Politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun