Mohon tunggu...
Arofiq Rofiq
Arofiq Rofiq Mohon Tunggu... profesional -

Nama lengkap arofiq biasa dipanggil rofiq, kenapa di kompasiana Username URL-nya menggunakan inisial rofiq70, ya karena sudah terlanjur dan sekedar memberi tanda lahir di tahun 1970, maksudnya biar nggak bandel lagi karena umurnya udah semakin tua……hehehe. Pernah menjadi wartawan majalah remaja dan mode 15 tahun yang lalu. Sekarang berkiprah di dunia per-konsultan-an bidang manajeman, komunikasi perusahaan, media sosial, etc…….

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Berbagai Skenario NH Gagal, Kongres PSSI Pindah ke Bali

14 Februari 2011   17:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:36 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Rencana awal kongres Pemilihan Pengurus PSSI 2011-2015 di Pulau Bintan, Riau pada tanggal 19 Maret 2011. Beberapa kejadian menjelang diselenggarakannya Kongres patut kita cermati, fenomena pertama tentang polemik hilangnya 5 surat suara (Kebusukan NH Kembali Terungkap...) yang ternyata kelima surat tersebut mencalonkan diri Arifin Panigoro, sehingga akhirnya ada koreksi tentang bakal calon ketua umum menjadi 4, yaitu: Nurdin Halid, George Toisutta, Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro (Arifin Calon Ketua PSSI, Tanda Ke(Apes)an NH?)

Fenomena kedua (Tribunnews.com - Kamis, 10 Februari 2011), bahwa Ketua Umum PSSI yang juga mantan terpidana kasus korupsi, Nurdin Halid dituding Masyarakat Sepakbola Nasional telah melanggar Statuta FIFA yang sering didengungkan PSSI. Bahkan, Nurdin juga terbukti membolak-balikkan Statuta FIFA serta memodifikasinya menjadi Statuta PSSI. Tuduhan tersebut kembali menguat jelang pencalonan Nurdin Halid yang ingin kembali duduk di singgasana Ketua Umum PSSI, seperti dalam postingan saya di PSSI Salah Menterjemahkan Statuta FIFA, Perlu Kursus Dulu Kalee!

Fenomena ketiga (Kompas.com - Senin, 14 Februari 2011), bahwa kongres PSSI yang rencananya akan dilaksanakan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, pada 19 Maret mendatang, akhirnya dipindahkan ke Bali. Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Nugraha Besoes, langkah ini dilakukan setelah PSSI melakukan konsultasi dengan pihak AFC dan perwakilan FIFA.

"Jadi, saya, pak Nurdin Halid, pak Nirwan Bakrie, dan pak Dali Tahir lapor ke AFC pada 7 Februari lalu bahwa kami akan melakukan kongres. Kami bertemu di Bangkok dengan Mohamed Bin Hammam (Presiden AFC) dan perwakilan FIFA. Kami jelaskan bahwa kongres akan dilakukan di Bintan dan mereka tak tahu Bintan itu di mana," kata Besoes di kantor PSSI, Senin (14/2/2011).

Menurut Besoes, faktor logistik menjadi alasan utama AFC tak setuju kongres di Bintan. Pasalnya, transportasi ke Bintan cukup sulit karena harus melalui perjalanan udara dan laut. Mereka bilang kami harus cari tempat yang lebih mudah dijangkau karena akan ada anggota AFC dan FIFA yang datang. Lalu kami usulkan, bagaimana kalau di Bali dan mereka akhirnya setuju," lanjut pria yang kerap disapa Kang Nug tersebut.

Dari ketiga fenomena tersebut menunjukkan kalau berbagai skenario untuk memuluskan NH menjadi Ketua Umum PSSI periode ke-3 dari tahun 2011 sampai 2015 ternyata satu-persatu mulai terkuak dan menemui kegagalan. Khusus rencana pelaksanaan kongres PSSI yang akhirnya dipindahkan ke Bali dan pelaksanaannya ditunda selama seminggu menjadi tanggal 26 Maret 2011, menjadikan akses pemantauan pelaksanaan kongres makin terbuka lebar untuk pers dan masyarakat pencinta bola tanah air.

Dengan makin terbukanya pantauan pers dan masyarakat pencinta bola serta ditambah kedatangan anggota AFC dan FIFA sebagai team pemantau pelaksanaan kongres PSSI. Maka diharapkan berbagai skenario buruk yang melanggar asas fair play dan transparansi akan layu di tengah jalan. Semoga momen kongres PSSI di Bali ini menjadi momen perubahan khususnya di PSSI dan dalam persepakbolaan tanah air pada umumnya.

Twitter: @rofiq70

FB: arofiq aja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun