Mohon tunggu...
Arofiq Rofiq
Arofiq Rofiq Mohon Tunggu... profesional -

Nama lengkap arofiq biasa dipanggil rofiq, kenapa di kompasiana Username URL-nya menggunakan inisial rofiq70, ya karena sudah terlanjur dan sekedar memberi tanda lahir di tahun 1970, maksudnya biar nggak bandel lagi karena umurnya udah semakin tua……hehehe. Pernah menjadi wartawan majalah remaja dan mode 15 tahun yang lalu. Sekarang berkiprah di dunia per-konsultan-an bidang manajeman, komunikasi perusahaan, media sosial, etc…….

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati-hati Berolahraga, Bisa Sudden Death !

5 Februari 2011   01:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:53 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12968683141327389154

[caption id="attachment_89073" align="aligncenter" width="442" caption="ANTARA/Andika Wahyu/Koz/ama/10"][/caption]

Kematian mendadak mantan Aktor dan Politisi muda Partai Muda Adji Massaid sangat mengagetkan kita. Apalagi kematian tiba-tiba ini terjadi setaleh mas Adji bermain Futsal berama teman-teman-nya. Kejadian ini sangat mirip dengan kematian mendadak setelah main Futsal pelawak kenamaan H. Agus Basuki bin Suwito Hadiwiryo atau dikenal dengan nama Basuki pada tanggal 12 Desember 2007 lalu. Saya mencoba-coba mencari berbagai artikel tentang kematian mendadak (sudden death) dari mBah Google dan penulis temukan artikel itu dalam situs http://www.susukolostrum.com dengan judul Mati Mendadak Saat Berolahraga, Mengapa? (14/8/2008). Dalam artikel tersebut dinyatakan bahwa olahraga sangat penting untuk kesehatan jantung. Menurut Dr. Michael Triangto, Sp.KO, olahraga bermanfaat antara lain untuk menguatkan otot, tulang, jantung, dan paru-paru, serta melancarkan peredaran darah. Lalu, mengapa orang justru meninggal mendadak saat sedang berolahraga? Adakah olahraga tertentu yang membahayakan kesehatan? Olahraga apa saja yang baik untuk kesehatan jantung? Menurut Kepala Departemen Kedokteran Olahraga PB PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) ini, jenis olahraga yang dianjurkan untuk memelihara kesehatan bukan olahraga prestasi atau yang sifatnya permainan, seperti bulutangkis, tenis, sepakbola, ataupun futsal. "Olahraga yang sifatnya permainan tidak dianjurkan karena temponya bisa tiba-tiba cepat atau tiba-tiba melambat," ujarnya. Banyak kejadian meninggal saat melakukan olahraga prestasi, terutama pada mereka yang memillki risiko tinggi mengalami gangguan jantung. "Terutama jika umur sudah di atas 50 tahun," katanya. Untuk menghindari musibah tersebut, Dr. Michael menganjurkan mereka yang berisiko mengalami gangguan jantung memilih olahraga jenis aerobik saja. Jalan cepat, joging, berenang, bersepeda, dayung, atau senam jantung sehat tidak membahayakan kerja jantung. Olahraga jenis aerobik dianjurkan karena memacu kerja jantung secara bertahap. Pengertiannya, olahraga jenis ini memacu jantung untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya guna memenuhi kebutuhan oksigen ke seluruh tubuh. Minimal olahraga ini dilakukan 15-30 menit secara rutin tiga kali sepekan, dalam hari yang tidak berurutan. Hal ini untuk meningkatkan kebugaran. Menghindari lift, lalu naik tangga juga termasuk olahraga aerobik. Parkir mobil di tempat yang jauh dad pintu masuk, lalu berjalan, juga sangat dianjurkan. Mereka yang tidak terbiasa berolahraga, sebaiknya mengecek kondisi kesehatannya terlebih dulu sebelum ikut olahraga permainan. Walau terlihat sepele, hal ini harus dilakukan agar tidak fatal akibatnya. Kematian mendadak sesaat setelah melakukan olahraga permainan terjadi karena tubuh tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik yang berat. "Olahraga futsal, seperti yang dilakukan almarhum Basuki, termasuk dalam kategori aktivitas fisik berat. Bisa saja dia sudah mengalami kelainan pada jantung, sehingga aktivitas fisik berat tersebut menambah beban pada jantungnya," ujar Dr. Sadoso Sumosardjuno, Sp.KO, redaktur ahli Gaya Hidup Sehat. Bila hendak melakukan olahraga permainan, cek dahulu kesehatan atau kondisi tubuh. "Jangan melakukannya secara mendadak, padahal kita tidak tahu kondisi tubuh," kata dokter senior di bidang kesehatan olahraga ini. Selain itu, juga ada kemungkinan kebiasaan yang kurang menguntungkan. Contohnya, malam sebelum melakukan olahraga permainan tersebut, tidur terlalu larut atau memiliki kebiasaan jelek seperti merokok. Langkah lain yang juga harus dilakukan sebelum melakukan olahraga permainan, terlebih pada mereka yang jarang atau sama sekali tidak pernah berolahraga, tentu saja dengan berlatih sedikit demi sedikit. Perubahan mendadak untuk badan yang tidak terlatih dengan baik malah bisa membahayakan. Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki kebiasaan jalan kaki setiap pagi dan kemudian bermain olahraga permainan, tentu saja tidak menjadi masalah. Sebab, kondisi jantungnya sudah terbiasa dengan latihan rutin. "Hal penting yang perlu diingat adalah tidak melupakan pemanasan. Pemanasan itu sangat diperlukan," kat Dr. Sadoso. Pemanasan bukan hanya untuk olahraga permainan, tetapi setiap akan melakukan olahraga apapun. Kalaupun kurang pemanasan dan kondisi tubuh baik-baik saja, dalam arti tidak memiliki gangguan penyakit, tidak berakibat terlalu fatal, mungkin pingsan. Namun, akan menjadi fatal bila ada penyebab lain yang menyertai. Menurut Dr. Sadoso, "Sebenarnya tidak terlalu masalah bila mereka yang berusia di atas 30 tahun melakukan olahraga permainan kalau kondisi tubuhnya baik, kesehatan jantungnya juga baik, istirahat cukup." Dengan kata lain, baru mau melakukan olahraga permainan ketika usia sudah di atas 30 tahun, dan jantung tidak terlatih, sebaiknya berpikir berulang-ulang kalau tidak mau mati mendadak. Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa olahraga teratur dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Olahraga bersifat aerobik cenderung memberi keuntungan besar, tetapi beberapa di antaranya, seperti berlari, sering terlalu berat untuk persendian bagi orang yang mulai usia lanjut. Ada beberapa jenis olahraga yang menguntungkan dan tidak terlalu sulit dilakukan orang lanjut usia. Meski begitu, Anda tetap harus minta petunjuk dokter sebelum menjalankan program olahraga. Renang adalah jenis olahraga yang paling lengkap. Olahraga ini menggerakkan semua otot tubuh dan jarang menyebabkan luka karena tidak membebani persendian. Aqua aerobics adalah aktivitas tanpa tekanan yang bersifat menyenangkan. Jenis olahraga ini seperti olahraga aerobik low impact yang menguntungkan seluruh bagian tubuh. Jalan adalah olahraga semua kelompok umur dan merupakan aktivitas sosial yang bersifat low impact. Anda dapat mengobrol dengan teman-teman selagi berolahraga. Jalan cepat dapat membakar kalori per kilometer yang kira-kira sama jumlahnya dengan kalori yang terbuang bila Anda lari. Latihan kekuatan membantu mempertahankan postur tubuh dan rasa keseimbangan. Jenis olahraga ini penting untuk orang lanjut usia. Latihan kelenturan merupakan latihan penting untuk orang lanjut usia. Latihan ini membuat sendi lentur dan membantu menghilangkan efek akibat serangan artritis. Yoga merupakan latihan kedisiplinan yang sudah ada sejak lama. Latihan ini dapat membangun kelenturan, stamina, dan pengontrolan napas, sering disebut The Fountain of Youth. Taichi, olahraga bela diri dari Cina, dapat memperbaiki keseimbaingan dan koordinasi. Latihan ini juga membangun kekuatan otot untuk memperbaiki kontrol motorik dan postur tubuh. Latihan ini memberi efek menenangkan bagi pikiran. Dan yang sangat perlu diperhatikan melakukan pemanasan sebelum olahraga diperlukan untuk mengurangi risiko cedera. Dengan pemanasan, tubuh siap berolahraga. Pemanasan akan meningkatkan aliran darah di sekujur tubuh. Ini artinya otot-otot tubuh dapat bergerak lebih mudah. Pemanasan sebaiknya mencakup aktivitas fisik ringan. Pastikan Anda melakukan pemanasan bagi otot sebelum berolahraga. Contohnya, kalau Anda seorang pelari, beri pemanasan yang cukup pada otot kaki. Ada beberapa tip melakukan pemanasan: Lakukan gerakan ringan selama 1-5 menit. Anda bisa melakukan jalan santai atau joging. Ini menjadi cara yang baik untuk memanaskan otot dan mempersiapkan tubuh untuk berolahraga. Pastikan pula Anda melakukan peregangan sebagai bagian dari pemanasan, terutama bila Anda berolahraga intensif atau dengan kecepatan tinggi. Jangan lupa lakukan pendinginan usai berolahraga dengan peregangan lagi. Juga lakukan aktivitas ringan seperti berjalan. Yang penting sebelum melakukan olahraga permainan: Setiap orang harus mengetahui kondisi tubuhnya. Lebih baik berlatih sebelum bertanding. Jangan lupa siapkan fisik dengan tidur cukup. Tidur hanya dua jam lalu ikut olahraga permainan. bisa membahayakan keselamatan diri. Semoga kutipan artikel tentang sudden death ini bermanfaat, terutama buat rekan-rekan kompasianer yang suka tipe olah raga permainan. Tapi buat yang hobi permainan catur, ya nggak perlu pemanasan lah, apalagi kalau sekedar main sepak bola dalam PS....hehehe. Twitter: @rofiq70 FB: arofiq aja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun