[caption id="attachment_90396" align="aligncenter" width="608" caption="Mundurnya Hosni Mubarak - Al Jazeera"][/caption]
Apa yang paling ditakuti pemimpin diktator dunia saat ini? Jawabannya adalah Media Sosial (Blog, Facebook & Twitter) dan hari Jum'at. Ya benar media sosial telah menunjukkan kesaktiannya pada dua Negara di Timur Tengah. Dua diktator telah terjungkal dari kursi kekuasaannya, yaitu: pertama dari Tunisia - Presiden Zainal Abidin bin Ali yang terguling pada hari Jum'at, 14 Januari 2011. Kedua adalah Presiden Mesir Hosni Mubarak yang terpaksa juga harus lengser pada hari Jum'at, 11
[caption id="attachment_90394" align="alignright" width="300" caption="Zainal Abidin bin Ali - Islamedia"]
[/caption] Februari 2011. Gerakan massa di Tunisia dan Mesir ini tidak lepas dari peran jejaring sosial (SMS, Blog, Facebook & Twitter) dalam menggalang kekuatan massa atau membentuk komunitas guna menggemakan opini perubahan atau ide pelengseran Presiden Zainal Abidin bin Ali di Tunisia dan Presiden Hosni Mubarak di Mesir. Matangnya gerakan massa ini bermula dari informasi  mengenai kepincangan sosial dan ide perubahan atau reformasi ini mengucur deras mulai dari SMS di Ponsel, Blog, akun Facebook, dan dari akun Twitter. Dari berbagai saluran jejaring sosial ini membentuk membentuk sebuah kesadaran kolektif untuk melakukan sebuah gerakan perubahan dari mulai sebuah gerakan reformasi sampai sebuah gerakan revolusi penumbangan kekuasaan diktaktor. Peran media jejaring sosial dalam upaya pelengseran rezim diktaktor di Tunisia dan Mesir sudah tidak disangsikan lagi. Media jejaring sosial ini telah menjadi faktor kunci untuk proses pematangan ide sekaligus sebuah media penggalangan massa yang sangat efektif dan efisien. Para rezim diktaktor yang masih menggunakan pola-pola lama dalam meredam berbagai penggalangan opini publik, yaitu sebatas lewat kontrol pada media-media resmi (cetak dan elektonik). Ternyata berbagai berbagai upaya kontrol dari rezim otoriter tersebut sangat tidak efektif. Karena para aktivis perubahan itu menggunakan media yang tidak resmi, atau lebih dikenal dengan media jejaring sosial. Mereka menggunakan media sosial ini dengan sangat efektif dan efisien, baik dalam upaya pematangan ide perubahan, maupun dalam rangka penggalangan massa ketika ide perubahan itu sudah menjadi kesadaran kolektif di masyarakat. Ada sedikit yang unik mengapa penggulingan kedua rezim otoriter di Tunisia dan Mesir terjadi di hari Jum'at. Hari Jum'at buat umat Islam merupakan hari yang agung, karena pada setiap hari Jum'at inilah umat Islam wajib untuk melaksanakan sholat Jum'at. Maka dalam konteks penggalangan massa momen berkumpulnya semua umat Islam terutama yang laki-laki, ketika menjalankan sholat Jum’at menjadi ladang buat pengumpulan massa yang sangat efektif dan efisien. [caption id="attachment_90395" align="alignright" width="300" caption="Hosni Mubarak - Al Jazeera"]
[/caption]
Disamping menemukan momen hari yang tepat, kemudian ditambah dengan komunikasi lewat media jejaring sosial maka pengumpulan massa bisa sampai pada anggka ratusan ribu pada suatu tempat dan jutaan massa pada seluruh negeri. Kalau sudah ada massa jutaan orang yang berkumpul dan meneriakkan tuntutan yang sama, tidak ada kekuatan apapun yang bisa melawan. Di sinilah sebuah adagium bahwa suara Rakyat adalah cerminan suara Tuhan menemukan relevansinya...... Twitter: @rofiq70
FB:arofiq aja
Bukti kekuatan Media Jejaring Sosial :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya