[caption id="attachment_86814" align="alignnone" width="624" caption="TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN"][/caption]
Bukti-bukti penggalangan dukungan dalam kongres tahunan PSSI oleh NH, dengan janji kucuran dana Rp 2 Miliar per tahun dan pembagian keuntungan dari PT Liga Indonesia hasil sponsor laga ISL semakin kian terang benderang. Hal tersebut terekam dalam tulisan saya yang terdahulu dengan judul : Benar-Benar Edan: NH Sogok 2 Miliar, Masihkah Kita Diam!!!
Kali ini saya sedikit menyinggung tentang murahnya iming-iming NH pada klub-klub yang berlaga di ISL dengan janji kucuran dana masing-masing klub sebesar 2 Miliar per tahun. Itu artinya dana sebesar 2 miliar tersebut harus ditukar dengan periode kepemimpinan NH untuk yang ketiga kalinya, padahal 2 periode sebelumnya sudah terbukti gagal. Itu artinya juga pengerdilan prestasi persepakbolaan Indonesia di kancah regional dan dunia serta 4 tahun ke depan yang tanpa harapan prestasi.
Kalau dibandingkan dengan berbagai pengorbanan persepakbolaan tanah air tersebut, nilai 2 Miliar sungguh nilai yang sangat sedikit atau sangat kecil. Bandingkan juga dengan potensi perputaran uang kalau laga kompetisi sepak-bola tanah air itu dikelola secara profesional sebesar 3 Triliun lebih - nilai tersebut lebih dari 1000 kali nilai yang dijanjikan NH sebesar 2 Miliar.
Jadi kesimpulannya untuk orang yang masih waras, janji-janji NH tersebut sangat murah, minimal kalau mau benar-benar mau bagi-bagi duit itu ya yang pantas-lah, minimal satu klub 100 Miliar per tahun, sekalian untuk menebus dosa-dosa 2 periode yang sudah nyata-nyata gagal. So Jangan Pilih NH kalau belum kasih 100 Miliar, itu pun di depan jangan sekedar janji kosong...........hehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H