Sebetulnya ingin membagikan tulisan ini semalam. Tapi karena lelah maka baru hari ini bisa merangkainya.
Sabtu pagi, sekitar pukul 06.00 Wita, 7 Desember 2019, Bupati Sumba Barat Daya, dr Kornelius Kodi Mete, bersama rombongannya berangkat dari Tambolaka, menuju Kecamatan Kodi Balaghar. Sekitar satu jam kemudian, rombongan Bupati sudah tiba di lokasi lahan kebun atau ladang di kelompok Tani Tana Manda, dusun Iru Kaha, Desa Tana Mete.
Rombongan Bupati Nelis terdiri dari Sekretaris Daerah, Antonius Umbu Zaza, Ketua dan Wakil Ketua TP PKk, dan pimpinan OPD se-Kabupaten Sumba Barat Daya. Juga turut serta Kapolsek Laura, Kodi Utara, Kodi, Kodi Bangedo, Kapolpos TNI AU, dan Kepala Badan Statistik. Tampak hadir juga anggota DPRD Provinsi NTT dari Fraksi PDIP, Angga Kaka.
Kedatangan Bupati dan rombongannya di lokasi tersebut dalam rangka penanaman perdana jagung varietas Bisma, pengembangan padi ladang varietas pare wangi kodi, gerakan tanam kelor dan pembagian ternak sapi milik Kelompok Tani Kede Kehe.
Pencanangan kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mewujudkan Program Unggulan Tujuh Jembatan Emas Kabupaten Sumba Barat Daya di bawah kepemimpinan Bupati dr Kornelius Kodi Mete dan Wakil Bupati Marthen Kristian Taka, S.Ip, yang meliputi desa bercahaya, desa berair, desa berkecukupan pangan, desa tenteram dan aman, desa pintar, desa sehat, dan desa pariwisata.
Saat tiba di lokasi, tepat pukul 07.15 Wita. Peserta belum banyak. Bupati Nelis meminta Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, untuk mulai tanam. "Ayo kita mulai tanam jagung. Omong-omong kemudian saja. Pak Kadis segera pandu," pinta Bupati.
Meski masih pagi tapi terik matahari sudah menyengat. Penyuluh pertanian Kodi Balaghar, Aris dan Agus segera merentangkan tali ukuran jarak tanam. Bupati Nelis dan Sekda mulai menugal tanah. Diikuti oleh para pejabat dan petani yang mengisi benih jagung di dalam lubang bekas ditugal oleh Bupati dan Sekda.
Satu jam kegiatan tanam berlangsung, Bupati tampak masih semangat. Beberapa pejabat sudah mulai mengundurkan diri. Maklum panas makin menyengat dan apalagi mereka tidak biasa bertani. Kalau Bupati sih, bertani sudah menjadi bagian dari hidupnya dan panas matahari bukan halangan lagi baginya.
Makin banyak orang yang kembali ke tenda dan mencari bayangan di bawah pohon jambu mente, maka mau tidak mau Bupati Nelis pun ikut istirahat.
Luas lahan yang sudah siap untuk penanaman jagung dan padi di desa Tana Mete tersebut lebih dari 300 hektar.