Malam ini, Kamis 18 Juli, kembali saya harus nongkrong di kawasan Jalan Pejanggik Kota Mataram. Hal yang sama juga saya lakukan semalam, Rabu 17 Juli.
Saya nongkrong di wilayah itu hanya untuk menikmati kuliner khas kota seribu Masjid tersebut yang dipadati oleh para konsumen penyuka kuliner. Salah satu jenis kuliner yang terfavorit di sepanjang kiri dan kanan jalan tersebut adalah ayam Taliwang.
"Apa itu ayam taliwang," tanyaku kepada pemilik warung tersebut setelah saya menikmati menu ayam taliwang bakar yang disajikan bersama sambal-sambal dan pelecing kangkung.Â
"Itu ayam kampung pak. Taliwang itu bahasa daerah kami di mataram," jawab perempuan muda itu.Â
"Sedangkan pelecing kangkung adalah sebutan kami untuk lalapan kangkung bersama bumbu-bumbunya," jelasnya.
"Oya," respon saya sambil tersenyum.
Ayam Taliwang adalah ayam kampung. Ayam taliwang yang digunakan untuk menu kuliner di Mataram yang masih berumur muda. Rata-rata berumur 1,5 - 2 bulan.
Ayam tersebut bisa disajikan dalam bentuk bakar dan goreng dengan aneka rasa. Misalnya, pedas, manis, dan lain-lain.
Bagi saya kuliner ayam taliwang sangat nikmat. Mungkin rasa lidah dan selera kita bisa berbeda. Namun tidak ada salahnya jika para sahabat Kompasianer sempat ke Mataram untuk mencoba mencicipi rasa kuliner Ayam Taliwang.
Semoga artikel ini ada gunanya. Salam hangat.
Masih di Mataram, 18 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H