Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa Asal Perancis PKL di Desa Lolo Ole, Sumba Barat Daya

9 Juli 2019   18:48 Diperbarui: 9 Juli 2019   18:55 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Perancis, foto rofinus dk

Mahasiswa asal negara Perancis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Lolo Ole, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, selama tiga minggu. Mereka berjumlah 16 orang, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.

Kehadiran para mahasiswa Perancis tersebut  merupakan hasil kerjasama dari Yayasan Harapan Sumba yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya. Menurut Stefanus Segu, ST, Direktur YHS, kehadiran mahasiswa Perancis untuk melaksanakan PKL di Sumba Barat Daya sekarang ini bukanlah yang pertama kalinya.

"Ini merupakan angkatan ke-10 terhitung sejak tahun 2010," kata Stef dalam sambutannya, saat acara penerimaan Mahasiswa Perancis di Kantor Desa Lolo Ole, Selasa, 9 Juli 2019. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Drs Ndara Tanggu Kaha, bersama para pejabat lainnya, termasuk aparat kepolisian dan TNI setempat.

Stefanus Segu sedang sambutan, foto rofinus dk
Stefanus Segu sedang sambutan, foto rofinus dk
Apa saja yang akan mereka lakukan di desa Lolo Ole? Menurut Stef, mereka akan menggerakkan pembangunan jamban masyarakat, membangun rumah baca (literasi) untuk anak-anak sekolah, dan melakukan sarasehan dengan beberapa SMA di Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya.

Disamping itu, lanjut Stef, para mahasiswa Perancis tersebut akan berusaha melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial dan adat yang ada di desa. "Mereka sungguh-sungguh ingin merasakan kebiasaan hidup masyarakat pedesaan kita orang Sumba," tutur Stef.

"Selama mereka di sini, kami juga akan mengajak mereka untuk mengunjungi destinasi-destinasi kita yang indah," kata Stef.

Sementara Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Ndara Tanggu Kaha, dalam sambutannya, mengatakan sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Yayasan Harapan Sumba. Ia juga meminta Kepala Desa dan masyarakat Lolo Ole untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para mahasiswa Perancis nantinya.

Ndara Tanggu Kaha sedang sambutan, foto rofinus dk
Ndara Tanggu Kaha sedang sambutan, foto rofinus dk
"Saya minta supaya mereka jangan diganggu. Supaya mereka tidak membawa kabar buruk tentang Sumba sampai ke Perancis. Harus ingat bahwa pulau kita ini adalah pulau terindah di dunia. Kehadiran mereka ini sangat strategis untuk kepentingan promosi dan branding pariwisata Sumba ke depan," kata Ndara Tanggu Kaha di hadapan masyarakat yang hadir.

Setelah acara penerimaan secara resmi, dilakukan resepsi sederhana. Di sini saya melihat sendiri, para mahasiswa Perancis tersebut, walaupun baru dua hari di Sumba, sudah bisa minum kopi Sumba dan makan ubi kayu rebus. Mereka juga bisa makan nasi dan daging babi dalam takaran yang cukup banyak.

Terima kasih anak-anak mahasiswa dari Perancis atas kehadiran kalian di tanah Sumba bumi Marapu. Profisiat untuk Yayasan Harapan Sumba.

Tambolaka, 9 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun