Di penghujung Oktober 2018 lalu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Yuri Octavian Thamrin, mengunjungi Pulau Sumba, tepatnya di Kabupaten Sumba Barat Daya. Yuri datang di daerah itu dalam rangka memenuhi undangan Inge De Lathauwer, warga Belgia, pendiri Yayasan Sumba Hospitality, yang telah membangun Sekolah Perhotelan Internasional di Sumba Barat Daya sejak tahun 2015.
Sekolah setara diploma I dengan bahasa pengantar bahasa inggris tersebut, mulai beroperasi tahun 2016 dan telah menghasilkan lulusan dua angkatan sampai dengan tahun 2018. Lulusan dari sekolah tersebut telah bekerja di berbagai hotel di Bali dan Sumba.
Di tengah kesibukannya mengunjungi sekolah yang berdiri di atas lahan 6 hektar tersebut, Yuri menyempatkan diri untuk silarahim ke Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya di Kadul, Rabu, 31 Oktober 2018.
Yuri datang bersama Inge dan Redempta T Bato, Ketua Yayasan Sumba Hospitality serta tiga orang staf Kedubes. Saat itu Yuri diterima oleh Bupati Markus Dairo Talu, SH dan Wakil Bupati di ruangan Bupati Sumba Barat Daya.Â
Dalam pertemuan singkat itu, Yuri mengisahkan bagaimana dirinya bisa sampai di wilayah itu. "Beberapa waktu yang lalu, saat di Belgia, Inge datang menemuinya di Kedubes, untuk menyampaikan informasi tentang yayasan dan sekolah yang didirikannya di Pulau Sumba.
Saya sangat tertarik dengan informasi yang disampaikannya. Karena sangat baik dan strategis berkaitan dengan ketenagakerjaan dalam bidang pariwisata. Waktu itu pun Inge mengundang saya untuk mengunjungi sekolahnya itu," tutur Yuri dengan nada santai kepada Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya.
Disamping kurikulum, metode pembelajaran dan staf pengajarnya berstandar internasional, kata Yuri, model dan bahan bangunan serta tata ruangnya, indah, unik dan mempertimbangkan pelestarian kebudayaan Sumba dan lingkungan alamnya.
 "Tampak seperti saya sedang mengunjungi perkampungan Belgia di Sumba," demikian seloroh Yuri. Memang bangunan-bangunan sekolah tersebut berkonstruksi rumah adat Sumba dengan material utamanya bambu dan alang-alang.
"Terus terang, saya sendiri sungguh sangat beruntung dapat mengunjungi sekolah tersebut. Bisa menggugah hati saya dan mempertanyakan peran kita. Ini ada orang luar yang mencintai daerah kita dan berbuat sesuatu yang sangat bernilai buat saudara-saudari dan anak-anak kita. Lalu kita sudah buat apa saja untuk saudara-saudari kita selama ini?" ungkap Yuri dengan nada yang datar.
Sekolah tersebut, kata Yuri, merupakan aset yang sangat berharga bagi daerah ini. "Saya minta tolong kepada Pak Bupati dan Wakil Bupati untuk mendukung sekolah tersebut," pinta Yuri kepada Markus Dairo Talu, SH dan Drs. Ndara Tanggu Kaha.