Sabtu pagi, 7 April 2018, setelah meliput penjemputan Menhumham di bandar udara Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, yang berkunjung di Pulau Sumba dengan tujuan Kabupaten Sumba Tengah, adi Frengky Bala Keban, wartawan Harian Victory News, yang berpusat di Kupang, ibukota Provinsi NTT, mengingatkan kepada saya tentang ajakannya sehari sebelumnya, Jumat 6 April 2018.
"Bagaimana Abang, jadi ikut ke air terjun yang baru ditemukan itu? Belum sampai dua minggu ini dia viral lho Abang. Kami tunggu di rumahnya Abang Lodo ya Abang!" kata Engky, sapaan akrab Frengky Bala Keban. Abang Lodo yang dimaksud adalah Lodowayk Loghe Raya, Ketua Saya Indonesia Kabupaten Sumba Barat Daya.
"Apa nama air terjun itu adi?" responku sekenanya.
"Namanya Kacura di Kecamatan Wewewa Timur. Dekat air terjun Weekelo Sawah," jawab Engky. Ia kemudian cepat-cepat meninggalkan saya, karena teman-temannya sudah menunggunya untuk berangkat ke tujuan yang dimaksud tadi.
Sebenarnya saya tidak berencana ke lokasi tersebut. Disamping karena tidak bersama sopir, juga karena sedang pemalas saja untuk jalan-jalan.
Tiba di Elopada, ibukota Kecamatan Wewewa Timur, kami mampir sebentar untuk mengajak Duta Wisata Putra Kabupaten Sumba Barat Daya 2017, Kalion Lara Kareka. Sarjana matematika pada SMP Negeri 9 Wewewa Timur inilah yang menemukan (?) dan mempopulerkan air terjun yang akan kami tuju, setelah ia mengunggah melalui Akun FB-nya.
Dari rumah Kalion, kami terus ke arah selatan dan sekitar dua kilometer perjalanan, tepatnya di pertigaan kilometer 12, kami mengambil haluan ke arah barat untuk mampir di Mareda Kalada pada kelompok Taman Baca Dyatame yang dikelola oleh Nona Empriani Magi. Di Taman Baca ini, Zagia Ramallah, seorang dosen perguruan tinggi milik Kompas Group, bersama timnya sedang melakukan penelitian Sinematografi. Sungguh pertemuan yang asyik bertemu dengan Mbak Liza, sapaan Zagia Ramallah, bersama kawan-kawannya, para seniman itu.
Destinasi air terjun Weekelo Sawah, sedang banyak pengunjung juga. Namun kami tergoda untuk mampir sebentar. Kami hanya fokus untuk menuju air terjun yang sedang viral itu. Dari tempat parkir, kami melangkahkan kaki ke arah selatan barat daya. Kami menyusuri selokan air dan pematang sawah. Tampak para petani sedang ramai memanen padi sawah varietas ciherang. Rupanya panen mereka cukup berhasil.
Sekitar 500 meter kami tiba di air terjun yang sedang viral itu. Sungguh betapa kerennya. Indah dan cantik serta menakjubkan.