Air terjun tersebut bernama Deku Watu, bukan Kacura. Ia tersembunyi manis di tengah hamparan sawah Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur. Pemandangan biasa bagi masyarakat tani yang bersawah di areal persawahan Weekelo Sawah. Namun surga yang tersembunyi bagi kami dan para pengunjung yang baru mengetahuinya.
Air terjun Deku Watu sesungguhnya adalah aliran sungai. Airnya bersumber dari air terjun Weekelo Sawah. Tapi karena badan sungai tersebut mempunyai profil yang bertangga-tangga maka terbentuklah air terjun yang unik.
Dari pohon Langira tersebut tampak dua aliran air terjun dengan ketinggian sekitar  2,5-3 meter. Kemudian ada beberapa tangga batu lagi di bawah pohon Langira yang menerjunkan air terjun. Tapi yang cukup tinggi hanya dua. Satu di bawah pohon tersebut dan satu lagi sekitar 15 meter di bawahnya.
Selain keunikan bentuknya, airnya sangat bersih walaupun masih musim hujan. Kolam-kolam alamnya juga menggoda. Bisa kita terjun untuk berenang sambil menikmati kesejukan airnya. Tapi harus hati-hati dan juga harus bisa berenang karena cukup dalam.
Setelah puas memanjakan mata, mengambil gambar dan mandi, kami pun meninggalkan air terjun Deku Watu siang itu.
Dari Deku Watu kami mampir di rumah kawan kami di dekat kilometer 9, jalur yang kami lewati. Di sini kami dijamu santap siang oleh keluarga kawan kami.
Di tempat ini pula kami berjumpa dengan mantan Kepala Desa Tema Tana, Yulius Bulu Tanggela dan Kepala Desa Tema Tana yang baru, Yohanis Bulu.
Kami memberikan masukan kepada kedua tokoh tersebut untuk mengelola air terjun Deku Watu tersebut sebagai destinasi yang dapat memberikan pendapatan untuk desa mereka dan membuka lapangan kerja untuk masyarakat desa setempat.