Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersahabat dengan Alam, seperti Merawat Rumah Sendiri

17 Maret 2018   10:01 Diperbarui: 17 Maret 2018   10:07 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Masalah-masalah lingkungan hidup tersebut menimbulkan bencana yang sangat merugikan bagi kita. Diantaranya yaitu timbulnya wabah penyakit (yang diderita baik manusia, hewan dan tumbuhan) dan hama tanaman pertanian; iklim yang tidak menentu dan ekstrim menyebabkan  banjir, tanah longsor, abrasi pantai, kekeringan / krisis air dan angin puting beliung; dan rusaknya struktur / tekstur tanah yang menyebabkan menurunnya kesuburan lahan pertanian dan rendahnya produksi yang dihasilkan.

Bersahabat dengan Alam

Mengingat alam sangat besar fungsi dan manfaatnya bagi kehidupan kita dan mengingat pula bahwa pertumbuhan penduduk di alam semesta ini terus melaju dengan cepat sementara alam tetap saja ukurannya dan lingkungan hidup kita terus menurun kualitas dan kuantitasnya, maka merupakan tanggungjawab moral kita untuk segera menghentikan kebiasaan buruk merusak alam. Karena dari waktu ke waktu akan makin banyak sesama kita yang membutuhkan sumber daya alam dan kondisi lingkungan hidup yang baik untuk melangsungkan kehidupannya.

Oleh karena itu 'bersahabat dengan alam" adalah tindakan paling bijaksana dan sekaligus panggilan religius yang harus dimulai dari saat ini. Bersahabat dengan alam, seharusnya seperti ketika merawat rumah kita sendiri. Ada kepedulian dan rasa tanggungjawab moral yang tinggi untuk menjaganya agar selalu tampak bersih, indah dan memberikan rasa nyaman.

Sebagai wujud nyata kita bersabahat dengan alam, maka perlu melakukan gerakan-gerakan nyata yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap alam sebagai lingkungan hidup kita yang sudah seharusnya dirawat dan dilestarikan. Misalnya, mengajak keluarga atau sahabat kita untuk berinteraksi, mengenali, dan menikmati keindahan dan kekayaan alam di sekitarnya, seperti mengunjungi pantai, taman, kebun raya, taman nasional, sungai, dan gunung.

Disamping itu, kita juga perlu disiplin menertibkan diri sendiri, keluarga dan sahabat-sahabat untuk membuang sampah pada tempatnya, mengelola limbah sesuai standar yang dianjurkan, menanam pohon atau melakukan penghijauan, menggunakan air secara bijak, tidak merusak/membakar hutan, tidak merambah satwa liar yang dilindungi, makan sesuai kebutuhan, dan menggunakan pestisida berdasarkan rekomentasi yang benar dan tepat. Kita juga harus berkomitmen untuk menggunakan energi listrik dan BBM sehemat mungkin. Dengan demikian kita telah berkontribusi sangat positif untuk menekan atau mengurangi timbulnya masalah lingkungan hidup di alam kita.

Rofinus D Kaleka *)

Tambolaka, 16 Maret 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun