Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tunu Manu Nale, Pakem Puncak Tradisi Nale Setelah Pasola

10 Februari 2018   20:40 Diperbarui: 10 Februari 2018   20:49 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IVEN Pasola, Februari 2018 di wilayah suku Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah berlangsung. Puncaknya, hari ini, 10 Februari, diselenggarakan di arena lapang Rara Winyo, di sisi selatan Parona (kampung adat atau desa adat) Mbukubani, yang terletak di Desa Ate Dato, Kecamatan Kodi.

Pasola di Kodi tahun ini, dimulai pada tanggal 7 Februari di arena lapang Homba Kalayo, Desa Waikaninyo, Kecamatan Kodi Bangedo. Kemudian tanggal 9 Februari, dilangsungkan di arena lapang Bondo Kawango, Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi.

Suasana penyelenggaraan iven Pasola selama tiga hari tersebut, sangat ramai, aman, damai dan penuh suka cita. Tidak ada korban luka parah dan cedera, meskipun banyak juga yang tersambar telak lemparan lembing lawan. Juga banyak yang terjungkal jatuh dari punggung kuda karena kehilangan keseimbangan saat menghindari lembing lawan yang datangnya deras menuju sasaran tubuh atau kuda mereka.

Pasola di arena lapang Rara Winyo hari ini, disamping ditonton oleh ribuan warga masyarakat dan wisatawan (domestik dan mancanegara), juga dihadiri oleh Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Drs. Ndara Tanggu Kaha dan para pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya.

Tunu Manu Nale

Setelah penyelenggaraan Pasola tersebut, berakhir sekitar pukul 13.00 Wita, warga masyarakat kembali ke Paronanya masing-masing untuk melaksanakan pakem  tradisi ritus nale terakhir atau puncak yang disebut Tunu Manu Nale. Secara harfiah berarti bakar ayam nale.

Tunu manu nale adalah kegiatan menyembelih ayam sebagai bentuk persembahan kepada dewi nale dan leluhur. Setiap keluarga wajib membawa ayam persembahan ke rumah adatnya sesuai kampung adatnya masing-masing. Setiap keluarga juga membawa persediaan bekal lainnya, seperti sirih, pinang, tembakau, ayam dan atau babi serta beras hasil panen terbaru yang akan digunakan untuk kebutuhan sendiri dan menjamu tamu. Persediaan bekal ini dibawa pada saat Ndonong yaitu tradisi mudik oleh masyarakat ke kampung adat dari kampung kebun sekitar tiga atau dua hari sebelum nale muncul. Pada saat itulah masyarakat membersihkan kampung adat dan kuburan leluhurnya.

Tunu manu nale dilaksanakan setelah Pasola berakhir. Setelah Rato Nale melaksanakan persembahan kepada Marapu, Dewi Nale dan leluhur, maka setiap rumah adat mulai menyembelih ayam. Di bawah pimpinan Rato Marapu atau tetua adat yang ada pada masing-masing rumah adat, setiap keluarga mempersembahkan ayamnya untuk memohon perlindungan dan berkat dari Marapu, Dewi Nale dan leluhurnya. Setiap ayam disembelih, dibakar dan dibelah untuk diperiksa ususnya. Rato Marapu akan memberitahukan kepada setiap keluarga pemilik ayam mengenai tanda-tanda yang dilihatnya, entah baik ataupun buruk, kehidupannya pada tahun-tahun yang dihadapinya. Bagi keluarga yang ayam persembahannya menunjukkan tanda-tanda yang buruk perlu mempersiapkan diri untuk memulihkannya, tentu dengan cara adat juga.

Setelah prosesi tunu manu nale dan santap siang bersama, maka perayaan tradisi nale telah tuntas. Dengan demikian, kecuali keluarga yang merawat rumah adat, setiap keluarga bergegas kembali ke kampung kebunnya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan kehidupan selanjutnya.

Rofinus D Kaleka *)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun