Mohon tunggu...
Rofinus Emi Lejap
Rofinus Emi Lejap Mohon Tunggu... Administrasi - Penyakit dan kemiskinan tidak mampu memenjarakan imajinai dan gelora pengembangan dalam batinku. Waktu terus bergerak maju dan tidak pernah akan kembali dan selalu menampilkan pemandangan baru.

Semua orang diciptakan baik adanya tetapi hati berbeda karena hatinurani.

Selanjutnya

Tutup

Money

Serba Dua Dalam Transaksi Online

14 September 2012   02:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:30 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13475890341757103304

By: Rofinus Emi Lejap [caption id="attachment_212303" align="alignright" width="349" caption="Kebon pala - Ungaran"][/caption] Saya membeli obat herbal secara online di PT. Mahkotadewa Indonesia melalui website. Sebetulnya pada mulanya saya ragu-ragu, tetapi karena saya sangat membutuhkan obat maka saya memesan obat itu lewat internet pada website  http://mahkotadewa.co.id/herbalshop Saya memesan beberapa botol kapsul obat herbal, tetapi masih dengan perasaan was-was. Keesokan harinya, saya dikonfirmasi dari PT. Mahkotadewa tentang harga obat herbal yang saya pesan, serta biaya pengiriman yang harus dibayar dengan cara transfer ke rekening Mahkotadewa. Membaca nomor rekening bank dan nama pemilik rekening itu, kepercayaan mulai timbul. Mahkotadewa sudah terbukti kualitas obat herbalnya, dan tidak mungkin mau mengotori kepercayaan konsumen hanya dengan beberapa ratus ribu rupiah. Dalam waktu kurang dari dua hari petugas pos menghantar obat pesanan saya ke rumah. Sungguh luar biasa! Dari segi harga dan biaya pengiriman jauh lebih murah daripada kalau saya pergi membeli obat secara offline atau naik kendaraan ke klinik Mahkotadewa. Berapa kali saya harus ganti-ganti kendaraan serta berbagai resiko yang mungkin terjadi dalam perjalanan. Saya baru merasakan yang namanya belanja secara online yang sering dipromosikan dengan istilah internet marketing. Setelah sukses dengan Mahkotadewa, saya mencoba belanja secara online dengan sebuah perusahaan lain di Tasikmalaya dan barangnya harus dikirim ke Toraja, Sulawesi Selatan. Saya ada di Jakarta dan perusahaan jasa itu ada Di Tasikmalaya, tetapi saya merasa lebih aman karena perusahaan itu mengisyaratkan baru dibayar setelah barang diterima. Kurang dari empat hari saya dikonfirmasi dari Toraja bahwa barangnya sudah diterima. Saya segera mentransfer biaya harga barang dan pengirimannya ke perusahaan jasa Tasikmalaya. Dan dalam waktu kurang dari 2 jam sudah dikonfirmasi dari sana bahwa uangnya telah diterima. Berapa biaya yang harus saya keluarkan bila dilakukan secara offline? Biaya transportasi ke Tasikmalaya-Jakarta pergi pulang, biaya transport dari Jakarta ke Makasar dilanjutkan dengan angkutan darat ke Toraja. Oh akan sangat mahal karena pekerjaan pokok saya juga terhenti selama saya bepergian. Saya sadar, kita berada pada era telekomunikasi dan informatika. Banyak aktivitas dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan lebih murah. Tinggal kejujuran para pengelola pelayanan jasa mempertahankan ikatan dengan para pelanggan. Tentu saja dengan nilai-nilai yang disukai konsumen seperti kejujuran, kualitas dan kecepatan pelayanan. Pengalaman tertipu yang dialami keponakan saya, tentu itulah sisi negatif yang dikembangkan oleh mereka yang kurang bermoral. Mereka mendapat penghasilan dengan menipu dan mengeruk kelengahan orang lain. Itu perbuatan yang kreatif tetapi dijiwai oleh iblis ahli kebinasaan kekal 'neraka!'. Sungguh mengerikan mereka yang memilih jalan itu, karena bila sudah matipun, jiwa-jiwa yang murni akan mendapat istirahat abadi, sedangkan mereka masih dicacah dengan berbagai azab penderitaan sesuai perbuatannya di dunia. Ada anekdot "Serba dua" dan kenyataannya memang hampir semua mempunyai onderdil yang serba dua, kecuali alat reproduksi yang tunggal sehingga memerlukan keterlibatan lawan jenis. Serba dua yang saya maksud dalam dunia online adalah sisi positif dan sisi negatif. Sedangkan internet dengan segala fasilitasnya adalah obyek yang netral. Internet diciptakan untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan manusia. Tentu hampir semua setuju itu, buktinya bisa mensharingkan ide melalui Kompasiana. Tetapi sarana yang canggih dan netral ini dimanfaatkan dalam dua sisi, yaitu positif dan negatif. Yang membawa bendera putih mengembangkan berbagai hal positif bagi kebaikan dan perkembangan sesama maupun alam ciptaan. Dan mereka yang membawa bendera hitam menyebarkan hal-hal buruk untuk mencelakan dan menghancurkan makhluk ciptaan yang lain. Kita dilahirkan dan hidup dalam alam yang beraura 'serba dua' yaitu positif dan negatif atau kebaikan dan kejahatan. Tinggal kita sendiri yang menentukan untuk melakoni jalan yang kita pilih. Bila kita memilih jalan ke sorga berarti kita berusaha meniliki dan melakukan hal-hal yang baik. Dan bila kita memilih jalan ke neraka, berarti kita melakukan perbuatan-perbuatan jahat sesuai spiritualitas Luziver. Internet dan online marketing yang pasti sangat netral. Marilah kita pelajari dan menjalankannya secara bijaksana, waspada dan selektit, agar tidak mengalami hal-hal yang merugikan. WASPADALAH!

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun