Mohon tunggu...
Rofi Dwi Bagus Ibrahim
Rofi Dwi Bagus Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Memiliki ketertarikan di bidang keuangan, ekonomi, dan politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Studi Independen Bersertifikat: Belajar Digital Product Management di Binar Academy

17 Desember 2022   12:11 Diperbarui: 17 Desember 2022   12:36 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Studi Independen Bersertifikat merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa di Indonesia untuk belajar di luar aktivitas perkuliahan, namun tetap diakui sebagai bagian dari kegiatan kuliah. Melalui program ini setiap mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi dan skill yang dimiliki, serta memperluas jaringan relasi yang bermanfaat dalam mempersiapkan karir di dunia kerja setelah lulus nantinya. Program ini menawarkan beragam bidang yang dapat dipilih untuk dipelajari, seperti: teknologi, bisnis, dan lain sebagainya.

Memasuki semester 7 atau tepatnya di bulan Agustus 2022, saya berkesempatan untuk mengikuti program Studi Independen Bersertifikat di Binar Academy dengan course digital product management. Saya memilih course ini karena berpandangan bahwa penting untuk mempelajari tentang produk digital, apalagi dengan maraknya perusahaan startup seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat belakangan ini. Di sisi lain, Binar Academy saya pilih sebagai tempat tujuan belajar karena merupakan pelopor startup edutech yang berfokus dalam mengembangkan skill dan menumbuhkan talenta-talenta digital yang kompeten di Indonesia.

Pembelajaran di Binar Academy berlangsung melalui dua metode belajar, yaitu sinkronus dan asinkronus. Metode belajar sinkronus dilakukan melalui zoom meeting setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat pukul 19.00 sampai 22.00 WIB dengan agenda kegiatan antara lain: penyampaian materi, diskusi bersama fasilitator, mengerjakan latihan, dan menyelesaikan kuis. Sedangkan, metode belajar asinkronus dilakukan pada hari Selasa dan Kamis dengan agenda kegiatan yaitu belajar secara mandiri dari reading material yang sudah dibagikan sebelumnya.

Meskipun dilaksanakan secara full online, hal ini tidak menjadi hambatan dari pelaksanaan kegiatan. Suasana belajar yang nyaman, materi yang lengkap, serta fasilitas belajar yang memadai menjadi poin penting dari lancarnya kegiatan belajar. Selain itu, keberadaan fasilitator dari kalangan praktisi yang tentunya sudah ahli di bidangnya membuat suasana belajar menjadi semakin berkualitas.

Sesuai dengan modul pembelajaran yang tertera di website Kampus Merdeka, aktivitas pembelajaran untuk course digital product management di Binar Academy terbagi ke dalam 3 tingkatan, yaitu: Silver, Gold, dan Platinum. Pada level Silver dan Gold, setiap students harus menyelesaikan sebanyak 8 chapter dimana setiap chapter memerlukan waktu selama 2 minggu. Sedangkan, pembelajaran pada level platinum dilakukan secara team project ketika seluruh chapter telah terselesaikan.

Kegiatan team project biasanya akan dilaksanakan menjelang berakhirnya program. Setiap students akan dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk menyelesaikan suatu project dengan hasil akhir berupa rancangan aplikasi dalam bentuk mobile dan website. Tugas yang harus dikerjakan adalah merancang produk dari tahap awal sampai tahap akhir berdasarkan konsep design thinking. Kemudian, hasil akhir dari rancangan aplikasi tersebut akan dipresentasikan dan dikumpulkan kepada fasilitator. Dalam hal ini, kelompok saya memperoleh tema legaltech untuk team project sehingga menghasilkan suatu rancangan aplikasi yang bernama LawKey. Aplikasi ini merupakan platform yang menyediakan beragam jasa layanan hukum online seperti: konsultasi hukum, diskusi gratis, insight hukum, dan info LBH.

Selama melaksanakan program Studi Independen di Binar Academy, banyak sekali hal baru yang saya dapatkan khususnya terkait digital product management. Hal baru tersebut meliputi: pengalaman belajar, wawasan seputar product management, dan jaringan relasi yang semakin bertambah. Selain itu, skill dan kompetensi yang saya miliki juga mengalami perkembangan dengan menguasai beberapa keterampilan baru seperti menyusun PRD (Product Requirement Document) dan penggunaan beberapa software seperti: Figma, Balsamiq, Trello, dan lainnya. Dengan demikian, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan mengembangkan skill mahasiswa yang belum tentu dapat diperoleh di perkuliahan pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun