Mohon tunggu...
Rofi Hanif
Rofi Hanif Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UPNVJ

Menyukai segala hal kreatif dan lucu, memandang dunia yang serius dengan candaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bahasa Isyarat pada Berita di TV Efektif Gak Sih untuk Siswa SLB?

11 Desember 2023   14:00 Diperbarui: 11 Desember 2023   23:45 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://static.promediateknologi.id/

Kita semua pasti sudah tidak asing dengan visual bahasa isyarat pada berita di media televisi. Hampir semua channel berita saat ini sudah menggunakan seorang translator bahasa isyarat yang bertugas untuk menyampaikan berita khusus kepada penyandang tunarungu di seluruh Indonesia.

Menurut Badan Pusat Statistik Nasional, pada tahun 2019, terdapat 1.820.000 penyandang tuna rungu diantara 268.100.000 penduduk Indonesia. Berdasarkan data statistik sekolah luar biasa tahun 2018/2019, jumlah penyandang tunarungu di Indonesia sebanyak 26.438 jiwa. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah apakah adik-adik siswa SLB tersebut mampu mendapatkan informasi dari bahasa isyarat yang disampaikan dalam berita di televisi?

Yang kerap menjadi masalah adalah Bahasa isyarat di Indonesia kini terbagi menjadi 2 (dua) sistem yakni Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). BISINDO dikenal sebagai bahasa isyarat yang melokal/gaul dikarenakan dirancang untuk memiliki kepraktisan dan keefektifan serta dikembangkan oleh para komunitas tunarungu untuk penyandang tunarungu di Indonesia.

Adapun Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) diciptakan dan direkayasa sistemnya oleh orang normal yang bertujuan untuk berkomunikasi dengan penyandang tunarungu serta mengikuti American Sign Language (ASL) yang merupakan sistem bahasa isyarat yang digunakan para penyandang tunarungu di Amerika (Febriana, 2015). 

Namun SIBI kerap dijadikan standar bahasa isyarat oleh pemerintah yang mana pada kenyataannya praktek penggunaan SIBI menemui banyak permasalahan. Penggunaan SIBI sendiri kurang disepakati oleh para penyandang tunarungu, sebab dalam pembuatannya tidak melibatkan penyandang tunarungu dan merupakan representasi Bahasa Indonesia lisan dalam bentuk isyarat. 

Sehingga penggunaan SIBI dianggap lebih sulit dibanding BISINDO. Jika kaum tuli dewasa normal menganggap SIBI merupakan bahasa yang sulit, bagaimana dengan adik-adik siswa SLB dalam memahami bahasa isyarat di televisi yang menggunakan SIBI?

Untuk itu saya sebagai peneliti melakukan penelitian langsung terkait Efektivitas Bahasa Isyarat di Televisi terhadap Siswa SLB di Daerah Jakarta Barat. Secara mengejutkan dan diluar prediksi saya bahwa ternyata siswa-siswa SLB tersebut dapat memahami bahasa isyarat yang di sediakan oleh berita di televisi. Jawaban semua responden memiliki skor diatas 150, hal ini menyatakan bahwa indikator dan dimensi serta variabel bernilai positif dan artinya memiliki tingkat efektif bagi komunikasi bahasa isyarat.

Penulis,

Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun