Mohon tunggu...
Muhammad Rofi Hanif
Muhammad Rofi Hanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa teknik yang sangat menyukai olahraga dan motor vespa ketika sedang memiliki waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tangerang : Keajaiban yang Tersembunyi di Tengah Modernisasi

20 Agustus 2024   16:18 Diperbarui: 20 Agustus 2024   16:27 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang, sebuah kota yang mungkin lebih dikenal dengan kawasan industrinya dan perannya sebagai penyangga ibu kota, sebenarnya menyimpan keunikan budaya yang jarang diketahui. Banyak yang berpikir bahwa Tangerang hanyalah perpanjangan dari hiruk-pikuk Jakarta, tanpa menyadari bahwa di balik gemerlapnya, kota ini memiliki kekayaan budaya yang menarik untuk diselami lebih dalam.

Kita mulai dari Pasar Lama Tangerang, sebuah kawasan yang sudah eksis sejak zaman kolonial. Di sini, komunitas Cina Benteng---sebutan untuk warga keturunan Tionghoa yang telah lama menetap di Tangerang---menjadi penjaga budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi. Mereka adalah bukti hidup dari bagaimana budaya Cina dan lokal Indonesia bisa berpadu, menghasilkan sesuatu yang unik dan indah. Misalnya, tradisi pernikahan Cio Tao yang tetap dijaga hingga hari ini. Cio Tao, upacara pernikahan sakral yang merupakan hasil akulturasi budaya Cina dan Indonesia, menunjukkan bagaimana komunitas ini menghormati leluhur mereka sambil tetap beradaptasi dengan budaya setempat.

Namun, keunikan Tangerang tidak berhenti di sana. Meskipun modernisasi dan industrialisasi terus melaju, masyarakat Tangerang masih menjaga tradisi Islam yang kental. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan masjid-masjid megah, seperti Masjid Raya Baiturrahman, yang tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat aktivitas sosial dan budaya Islam di Tangerang. Di sini, panggilan adzan lima kali sehari dan penyelenggaraan acara-acara keagamaan seperti Maulid Nabi menjadi pemandangan yang biasa, memperkuat identitas Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Tetapi sayangnya, banyak warga Tangerang sendiri yang mungkin belum menyadari kekayaan budaya ini. Dengan segala kesibukan dan tekanan hidup kota besar, terkadang mereka lebih fokus pada apa yang ada di depan mata---pekerjaan, jalan tol, dan pusat perbelanjaan raksasa---tanpa mengintip sedikit pun ke dalam sejarah dan tradisi yang sebenarnya membentuk identitas kota ini.

Artikel ini hadir untuk menyadarkan kita semua bahwa Tangerang adalah lebih dari sekadar kota penyangga. Tangerang adalah tempat di mana sejarah dan modernitas berjalan beriringan, di mana tradisi dan inovasi bersatu. Bagi mereka yang mau sedikit lebih pelan dalam menjalani hari, akan ditemukan kekayaan budaya yang bisa memberikan perspektif baru tentang apa artinya menjadi bagian dari Tangerang.

Jadi, sebelum kita terburu-buru meninggalkan kota ini atau sekadar melewatinya dalam perjalanan ke tempat lain, ada baiknya kita luangkan waktu sejenak untuk menikmati dan menghargai keunikan yang tersimpan di dalamnya. Tangerang bukanlah sekadar kota biasa, melainkan tempat yang penuh dengan cerita, tradisi, dan budaya yang patut untuk dihargai dan dilestarikan.

Referensi

  • IqraSense.com. "Tangerang, Indonesia -- Islamic History, Architecture, and Culture."
  • The Junction. "Benteng Chinese in Indonesia: Preserving traditions."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun