Mohon tunggu...
Rofidah Nur F
Rofidah Nur F Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi PIAUD UIN Malang

Dipaksa, terpaksa, terbiasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ekspositori: Salah Satu Strategi Pembelajaran yang Kerap Diterapkan

25 Maret 2022   18:36 Diperbarui: 25 Maret 2022   18:40 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.pexels.com

Belajar merupakan salah satu bentuk ikhtiar kita sebagai manusia dalam mencari tahu tentang sesuatu yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Atau dapat disebut juga sebagai berubahnya tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman. 

Tanpa disadari, belajar sudah kita lakukan sejak usia dini. Ketika anak mengamati dan menirukan apa yang terjadi di sekitarnya adalah termasuk proses belajar. Belajar pada anak juga dilakukan ketika bermain, karena memang barmain adalah bentuk belajarnya anak usia dini. Pembelajaran pada anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai strategi maupun metode. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan strategi memiliki tujuan agar materi yang disampaikan guru dapat dengan mudah diterima oleh anak. 

Strategi Ekspositori

Strategi ekspositori menjadi salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada proses belajar anak usia dini. Strategi ekspositori memiliki konsep bahwa pembelajaran terpusat kepada guru yang berperan sebagai pendidik. Guru menyampaikan materi secara verbal kepada anak. Sedangkan anak sebagai siswa hanya bertugas dalam menerima materi pembelajaran yang disampaikan, dengan kata lain siswa tidak dituntut untuk menemukan materi yang akan dibahas secara mandiri. Oleh karena itu, strategi ekspositori dapat dikatan hampir sama dengan metode ceramah. Beberapa karakteristik dari startegi ekspositori yang perlu diketahui adalah sebagai berikut: 

  1. Cara penyampaian materi pada strategi ekspositori adalah secara verbal. Ini diartikan lisan adalah alat utama dalam menerapkan startegi ekspositori pada pembelajaran.
  2. Materi pembelajaran yang disampaiakan adalah materi yang sudah jadi, sehingga siswa tidak dituntut untuk mencari atau berpikir ulang terkait materi yang akan dibahas. 
  3. Pembelajaran memiliki tujuan utama, yakni agar materi yang telah disampaikan dapat dikuasai dengan baik. Harapannya adalah ketika proses pembelajaran selesai siswa mampu memahami dengan baik dan benar setiap materi yang telah disampaikan. Kemudian dapat mengungkapkan atau mengulas kembali terkait materi tersebut.

Setiap strategi pembelajaran memiliki cirinya masing-masing. Oleh sebab itu kita tidak bisa membandingkan atau menganggap hanya ada satu strategi yang tepat untuk diterapkan pada proses pembelajaran anak usia dini. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam penerapan strategi pembelajaran ekspositori:

  • Berorientasi pada tujuan
    Tujuan menjadi pertimbangan yang utama dalam menerapkan startegi ekspositori. Maka dari itu sebelum menerapkan strategi pembelajaran ekspositori, hal yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelas. Ini begitu penting diperhatikan, sebab dengan adanya tujuan yang jelas akan memungkinkan guru untuk mengontrol keefektivitasan dalam menerapkan strategi pembelajaran.
  • Prinsip komunikasi
    Pada proses pembelajaran pastinya terjadi komunikasi antara guru dan siswa, di mana muncul sebuah proses penyampaian pesan dari sumber pesan, yakni guru kepada penerima pesan atau siswa. Pesan yang disampaikan pada proses pembelajaran ini adalah materi pembelajaran itu sendiri. 
  • Prinsip kesiapan
    Kesiapan menjadi salah satu hukum ketika belajar. Apabila siswa memiliki kesiapan saat belajar, maka ia akan secara cepat dalam merespons dan menerima materi dari gurunya. Sebaliknya, jika seorang siswa belum memiliki kesiapan maka ia tidak akan menerima stimulasi yang diberikan secara maksimal. Oleh karena itu, sebelum pembelajaran berlangsung guru dapat memastikan apakah siswa sudah siap untuk menerima materi pembelajaran? Siap yang dimaksud adalah keadaan fisik maupun psikis siswa tersebut.
  • Prinsip berkelanjutan
    Berkelanjutan yang dimaksud adalah harapan agar siswa dapat terdorong untuk mencari atau menambah wawasan dengan belajar mandiri. Jadi, pembelajaran tidak hanya berhenti pada saat di sekolah bersama guru saja, melainkan untuk tahap dan waktu berikutnya siswa dapat mempelajari kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh gurunya. 

Strategi ekspositori memiliki beberapa keunggulan. Hal ini yang menjadi alasan mengapa strategi ekspositori sering digunakan. Apa sajakah keunggulannya? 

Pembelajaran yang dilakukan dengan strategi ekspositori dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai dan memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru. Ini karena guru dapat mengontrol urutan setiap materi pembelajaran yang akan disampaikan. Kemudian dengan strategi pembelajaran ekspositori siswa dapat mendengar dengan baik pemaparan materi dari gurunya, yang mana pembelajaran tersebut berpusat pada guru. Selain itu siswa juga dapat melakukan observasi dari proses penyampaian materi secara demonstrasi ini. 

Adapaun kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori adalah mungkin strategi ini akan tepat digunakan kepada siswa dengan kemampuan mendengar serta menyimak dengan baik atau siswa yang memiliki gaya belajar auditori. Kemudian strategi ekspositori yang memiliki gaya komunikasi satu arah menjadikan terbatasnya kesempatan guru untuk mengontrol pemahaman setiap siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan. 

Salam hangat, semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun