Belajar adalah sebuah proses di mana diri kita menerima informasi yang sebelumnya tidak kita ketahui. Belajar dialami oleh setiap individu dan terjadi secara terus menerus. Bahkan sejak usia dini pun sebenarnya kita sudah banyak belajar tentang hal-hal baru yang ada di sekitar kita.
Masa anak usia dini sering disebut golden age, yaitu anak dengan rentang usia 0-6 tahun yang sedang mengalami perkembangan maupun pertumbuhan begitu pesat. Oleh karena itu, anak haruslah diberikan stimulasi yang tepat agar proses tersebut dapat terpenuhi secara optimal.
Bermain identik dengan dunia anak usia dini. Belajarnya anak usia dini adalah bermain. Melalui bermain anak akan belajar dan menemukan hal-hal baru
Beberapa orang mungkin memandang bahwa dunia anak usia dini adalah bermain. Ya, hal itu memang benar, tetapi di balik kegiatan bermain anak juga menemui hal-hal baru. Inilah yang disebut dengan belajar sambil bermain pada anak usia dini. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara spontan, sukarela, dan tanpa paksaan. Spontan dalam hal ini artinya tidak terencana, tidak terikat aturan, dan dapat berubah tergantung pada imajinasi setiap individu.
Pada anak usia dini bermain tidak sekedar memberi kepuasan atau kesenangan saja. Akan tetapi bagi anak usia dini bermain dapat membentuk karakter dan sikap serta kepribadian anak.
Bermain menjadi kegiatan penting dan wajib bagi anak. Melalui bermain anak dapat membangun pengetahuan dari apa yang ada di sekitarnya. Selain itu anak juga dapat membangun kreatifitasnya dengan benda dan alat yang digunakannya untuk bermain.
Bermain dapat melatih beberapa aspek perkembangan anak, karena melalui kegiatan bermain terjadi interaksi yang begitu kompleks, yakni anak akan mendorong keluar semua kemampuan yang dimilikinya.
Perihal kegiatan bermain dan belajar terdapat dua kalimat yang kedengarannya sama saja. Sebenarnya jika ditelaah, maka kita akan menemukan perbedaan pada keduanya.
- Bermain sambil belajar: dalam kegiatan bermain yang dilakukan anak terdapat tujuan untuk belajar. Contohnya adalah ketika anak bermain menyusun balok, kemudian balok yang telah tersusun tersebut runtuh. Dalam hal ini anak akan menyusun kembali dan berusaha memunculkan cara agar sususan yang ke dua tidak runtuh lagi. Selain itu ketika bermain bersama temannya maka anak akan belajar negosiasi serta bagaimana berbagi mainan dengan teman.
- Belajar sambil bermain: hal ini bertujuan agar anak mudah dalam memahami sesuatu yang baru. Contohnya yakni apabila kita ingin mengenalkan angka pada anak, maka berikanlah angka dengan warna-warni agar anak tertarik sehingga mudah untuk memahami. Atau ketika ingin mengajarkan tentang pelangi kita dapat melakukan dengan bernyanyi serta menunjukkan gambar pelangi. Cara lain yang dapat dilakukan adalah menyusun balok warna-warni yang disesuaikan dengan warna pelangi.
Seorang pendiri Rumah Main STrEAM, bernama Yuni Widiastuti menuturkan bahwa belajar sambil bermain pertama-tama harus membuat anak merasa tertarik serta memberikan contoh kegiatan yang sederhana menggunakan siklus ABC:
- Amati: dorong anak untuk mengumpulkan informasi menggunakan indera fisik mereka dan mendeskripsikan pengamatan mereka, seperti "Saya melihat...", "Saya merasakan.....", dsb.
- Bayangkan/ Bertanya: jangan hentikan anak-anak untuk bertanya, karena hal itu dapat mematikan daya kreativitas anak. Apabila sebagai guru atau orang tua tidak mengetahui jawabannya, maka ajak anak untuk mencari jawabannya bersama-sama.
- Cek/ Cari tahu: lakukan eksperimen dan jelajahi lingkungan, gunakan sumber informasi berbeda, seperti buku atau maupun internet.
Kemudian dua langkah selanjutnya yakni D dan E ditambahkan dalam siklus:
- Diskusi: diskusikan hasil belaajr yang diperoleh anak di kelas dan bandingkan dengan teman atau kelompok. Dalam hal ini beri kesempatan pada anak untuk membagikan pengamatan, hasil, dan apa yang telah dipelajarinya.
- Evaluasi: ajukan pertanyaan terkait aktivitas anak dan berikan feedback kepada anak; merencanakan kegiatan belajar sambil bermain lebih awal akan menghasilkan aktivitas serta hasil yang lebih baik.