Mohon tunggu...
Rofidah Nur F
Rofidah Nur F Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi PIAUD UIN Malang

Dipaksa, terpaksa, terbiasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Itu Teori Belajar Konstruktivistik?

2 November 2020   20:48 Diperbarui: 2 November 2020   21:07 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : rencanamu.id

"Silahkan dipelajari materinya, jika ada yang belum dipahami silahkan bertanya"

Kalimat ini sering sekali kita dengar ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kalimat yang kerap dilontarkan pengajar kepada anak didiknya,  baik itu dalam jenjang SD, SMP, SMA, ataupun Perguruan Tinggi. 

Hal ini sangat erat kaitannya dengan prinsip teori belajar konstruktivistik. Pada prinsip belajar konstruktivstik guru hanya sebagai fasilitator bagi anak didiknya dan anak didik dituntut untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran. 

Ngomong-ngomong apa itu teori belajar konstruktivistik?

Teori belajar konstruktivistik adalah salah satu teori belajar yang menekankan pada bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Teori ini memberi kebebabasan pada siswa untuk mencari tahu, menuangkan ide, serta mengutarakan pengetahuan yang diterima dengan bahasa sendiri. Jadi pada teori ini siswa dilatih agar mampu berkreasi juga berimajinasi. Selain itu mereka diharapkan bisa menghargai dirinya sendiri melalui ide-ide yang telah disampaikan tersebut serta pendapat yang dikemukakan orang lain.  

Dua tokoh terkenal yang menganut teori belajar konstruktivistik adalah Jerome Bruner dan Jean Piaget. Menurut Bruner dalam proses belajar ada tiga hal yang saling beriringan. Apa sajakah itu? Pertama adalah diperolehnya informasi baru, kedua transformasi informasi, dan yang ketiga menguji kebenaran informasi dengan ketepatan pengetahuan. 

Sedangkan menurut Jean Piaget teori konstruktivistik adalah proses menemukan pengetahuan yang disesuaikan berdasasrkan realita. Piaget juga menuturkan bahwa dalam teori konstruktivistik peran guru adalah sebagai fasilitator. Selanjutnya ilmu yang diproses dalam pikiran siswa dibangun dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai skema yang dimilikinya. 

Dalam teori ini keaktifan siswa dibutuhkan agar siswa mampu mengikuti perkembangan pengetahuan yang semakin hari semakin berkembang dengan pesat. Karena siswa sendirilah yang akan mengkonstruksi pengetahuan yang didapat dari pengalamannya. Sehingga pemahaman setiap siswa satu dengan yang lainnya akan tampak berbeda dan pastinya akan menentukan perkembangan pengetahuan yang dimilikinya. 

Apabila teori ini diterapkan dalam proses belajar, manfaat yang dapat diambil antara lain adalah :

  • Menjadikan siswa lebih mandiri dengan keaktifannya
  • Siswa dapat mengembangkan setiap pengetahuan yang semakin berkembang pesat
  • Guru dapat memahami perbadaan ide setiap siswa melalui pengetahuan yang sudah dikonstruksi
  • Guru dapat mengetahui seberapa jauh siswanya memahami pengetahuan yang telah didapat

Teori ini sangat baik untuk diaplikasikan dalam proses belajar siswa. Karena terdapat tujuan yang menunjang berkembangnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Di sisi lain juga akan memudahkan guru untuk menggiring serta memantau siswanya dalam proses mengonstruksi pengetahuan yang diterima.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun