Mohon tunggu...
Rofida Kania Maharani
Rofida Kania Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Active

Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung(UNISSULA), Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Warga Berbondong-bondong Berburu Kuliner dan Ngabuburit di Depan Masjid Kauman Mranggen

12 April 2022   06:53 Diperbarui: 12 April 2022   07:01 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Kauman,Mranggen Demak Jawa Tengah 11/04/2022 PUKUL 17.12.35


Demak  - Salah satu momen yang paling dinanti saat Ramadan adalah saat menunggu waktu berbuka puasa atau yang lebih dikenal dengan ngabuburit.Sebagian orang mencari tempat  ngabuburit  menyesuaikan keadaan maupun suasana,lebih tepatnya suasana ramai dan menarik .Seperti halnya Di depan Masjid Kauman merupakan salah satu tempat takjil dan Ngabuburit yang sering dicari warga Mranggen dan sekitarnya

Namun tenang saja, bukan di area masjidnya para pedagang menjajakan aneka takjil. Melainkan di pinggir jalan Dari semua lokasi ngabuburit area mranggen dan sekitarnya,di depan masjid kauman inilah yang paling ramai.

"Kalau di depan Masjid Kauman ini memang sudah seperti surganya kuliner. Warga yang tidak biasa berdagang juga ikutan jualan makanan, jadi ramai sekali," ujar seorang pedagang takjil Ningsih, Minggu (10/4/2022).

Terletak di depan Masjid Kauman, terdapat ratusan penjual makanan yang menjual berbagai macam makanan. Nuansanya seperti pasar yang meluap, sangat ramai dan membingungkan pembeli karena banyak sekali penjual makanan. Biasanya pada pukul 15.00 WIB, penjual mulai menahan barangnya dan berakhir pada pukul 19.00 WIB.

Pedagang didominasi berjualan minuman segar dan takjil. Seperti biasa kolak menjadi tahta tertinggi dalam sambutan ramadhan,seperti Ramadhan sebelumnya

"Meskipun sosis bakar jajanan sudah pasaran,namun berkah Ramadhan ini penjualan tetap jalan bahkan pendapatan lebih besar dari sebelum-sebelumnya"Ujar Kharisma penjual bakaran.

Pasar Ramadan sudah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia. Mereka memanfaatkan waktu berbuka untuk jalan-jalan dan berburu kuliner.

Salah satu pedangang takjil menjelaskan alasan kenapa penjualan takjil depan masjid lebih ramai karna tempatnya yang strategis,terutama untuk pembeli yang notabenya sebagai musafir(orang berpergian jauh)mampu beristirahat sambil menunggu datangnya adzan maghrib serta ibadah sholat maghrib.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun