Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan pola pendidikan di Indonesia. Pembelajaran klasikal telah beralih menjadi pembelajaran jarak jauh. Namun, kegiatan PKL SKM Penggerak Desa Unnes masih tetap berjalan sebagaimana mestinya. PKL SKM Penggerak Desa Unnes merupakan suatu program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang memfasilitasi praktek kerja lapangan (PKL) mahasiswa melalui pendekatan di institusi dan komunitas/ desa. Program PKL SKM Penggerak Desa Unnes bertujuan mewujudkan desa tangguh pada masa pandemi COVID-19. Kegiatan ini dilakukan di domisili masing-masing dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
PKL SKM Penggerak Desa Unnes memiliki kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat. Permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat antara lain lalai dan abai menerapkan protokol kesehatan, beberapa orang belum mengetahui bahaya dari COVID-19, ada juga yang tidak mau divaksin karena alasan takut akan dampak buruk setelah divaksin, serta ada yang takut untuk memeriksakan kondisi kesehatannya jika menunjukkan gejala COVID-19.
Selain itu, banyak juga ditemukan kesalahan dalam pemakaian masker seperti masker hanya dikalungkan dan dipakai saat razia dari petugas, ada yang memakai masker hanya menutupi mulut namun hidung terlihat, ada juga masyarakat yang menurunkan masker setiap kali berbicara dengan alasan agar suara terdengar lebih jelas. Padahal masker berfungsi menutupi hidung, mulut, sampai dagu untuk menghindari percikan air liur dari orang lain saat berbicara, batuk, dan bersin.
Oleh karena itu, penting memberikan sosialisasi kesehatan bagi masyarakat agar mengetahui informasi yang benar seputar COVID-19 dan upaya pencegahan COVID-19. Sosialisasi kesehatan merupakan salah satu upaya untuk memberikan pemecahan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan sosialisasi didampingi oleh pihak yang berkepentingan dalam hal ini pemerintah desa.Â
Salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa PKL SKM Penggerak Desa Unnes 2021 yaitu sosialisasi kesehatan tentang COVID-19 dan upaya pencegahan COVID-19 seperti langkah penggunaan masker yang baik dan benar, langkah mencuci tangan yang baik dan benar, menerapkan protokol kesehatan 6M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan menghindari makan bersama), melakukan vaksinasi, serta mendukung program 3T (tes, telusur, tindak lanjut). Seluruh kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat dan pihak desa.
Selain itu, terdapat cara sederhana dan efektif untuk menghentikan penyebaran penularan COVID-19 adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Namun, sebagian orang enggan untuk mencari tempat cuci tangan ketika sedang berada di luar rumah. Hal ini membuat masyarakat semakin memprioritaskan kebutuhan kesehatan pribadi salah satunya dengan menyiapkan penyanitasi tangan berbasis alkohol (handsanitizer). Oleh karena itu, mahasiswa PKL SKM Penggerak Desa Unnes juga memiliki sebuah program berupa pembagian penyanitasi tangan berbasis alkohol secara gratis kepada masyarakat.
Kegiatan PKL SKM Penggerak Desa Unnes ini diharapkan dapat mendukung terciptanya desa tanggap COVID-19, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sehari-hari serta mendukung berperilaku hidup bersih dan sehat terutama pada masa pandemi COVID-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H