Mohon tunggu...
Rofiatussaadah
Rofiatussaadah Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar s1 kimia

Jalani dulu baru berkomentar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cuka Apel untuk Menyembuhkan Jerawat, Mitos atau Fakta?

24 Oktober 2021   13:52 Diperbarui: 24 Oktober 2021   13:56 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, banyak kaum hawa yang terobsesi dengan kulit yang putih mulus bak porselen. Segala cara akan ditempuh demi mendapatkan kulit yang diidam-idamkan. Sayangnya, hal ini justru sering kali dimanfaatkan oleh para oknum kecantikan. Penasaran? Yuk, baca sampai selesai.

Siapa sih yang tidak tahu tentang manfaat dari buah apel? Hampir semua orang tahu akan manfaat dari buah apel. Buah apel diketahui memiliki kandungan mineral dan vitamin yang beragam, Sseperti vitamin A, vitamin N6, vitamin C. Selain itu buah apel juga mengandung antioksidan, seperti flavonoid dan pektin yang baik bagi kesehatan serta mencegah berbagai penyakit. Cara mengkonsumsi buah apel juga sangat beragan. Anda bisa mengkonsumsi secara langsung, dijadikan salad buah, atau dijus.

Selain itu ada juga cuka apel. Cuka apel adalah produk olahan dari sari buah apel yang difermentasi dengan cara menambahkan bakteri dan ragi. Bakteri dan ragi akan mengubah gula dalam sari apel menjadi alcohol. Selanjutnya, bakteri pembentuk asam asetat akan mengubah alkohol menjadi cuka yang mengandung asam asetat, katetin, asam galat, asam suksinat, dan lainnya. Sehingga cuka apel tidak lagi memiliki kandungan gizi makro yang sama dengan buah aslinya. Namun, kandungan gizi lain tetap bisa diperoleh seperti energi, karbohidrat, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan sebagainya. Kandungan asam pada cuka apel memiliki efek antibakteri dan antijamur.

Jerawat (acne) adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi minyak (sebum) berlebih. Jerawat terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Hal tersebut menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada pori-pori kulit. Peradangan ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil yang terkadang berisi nanah di atas kulit. Salah satu penyebab mumculnya jerawat adalah adanya bakteri. Bakteri jenis Propionibacterium acnes yang berkembang, menyumbat folikel rambut, serta menyebabkan peradangan.

Akhir-akhir ini banyak oknum yang mengatakan bahwa dengan mengoleskan cuka apel ke jerawat di wajah akan memberikan hasil berupa jerawat yang hilang. Apakah benar? Sebenarnya masih belum dilakukan banyak penelitian untuk membuktikan teori tersebut. Jika ditelisik lebih lanjut, kita akan mengetahui pH cuka apel berkisar 2-3. Nilai pH tersebut masuk kedalam kondisi asam. Sedangkan pH kulit wajah berkisar pada angka 5,5. Angka tersebut menunjukkan pH kulit wajah berada pada pH yang mendekati normal. Apabila mengoleskan cairan yang pH nya sangat rendah maka akan menyebabkan iritasi dan ruam merah pada kulit yang sensitif.

Memang benar bahwa cuka apel mengandung senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Beberapa hasil penelitian mengemukakan bahwa sederet jenis asam ini terbukti dapat membunuh bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes atau P. acnes. Dalam studi tersebut, sebanyak 22 partisipan mencoba mengoleskan asam laktat ke bagian wajahnya sebanyak 2 kali dalam sehari selama 1 tahun. 

Hasilnya, banyak dari partisipan yang mengalami penurunan kemunculan jerawat secara signifikan. Namun, riset ini hanya menggunakan asam laktat yang diambil dari losion, bukan cuka apel. Maka dari itu, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk membuktikan manfaat cuka apel untuk jerawat. Sehingga penggunakan cuka apel ke wajah masihlah mitos belaka. Selain itu, penggunannya sebaiknya dihindari. Namun, jika tetap ingin menggunakannya, hendaknya mengoleskannya dalam jumlah yang sedikit untuk menghindari efek yang tidak diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun