Mohon tunggu...
Rofianita Nur Farida
Rofianita Nur Farida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Teknik Lingkungan UNAIR

Suka Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingginya Angka Fatherless di Indonesia Jadi Penyebabab Maraknya Daddy Issues?

22 Mei 2023   15:00 Diperbarui: 22 Mei 2023   14:56 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok ayah tentunya penting bagi peran dalam kehidupan seorang anak, ayah merupakan pilar dalam membangun emosional anak. Menurut anak-anak, ayah merupakan panutan dan tempat dimana mereka merasa aman baik secara fisik maupun emosional. Namun, apa yang terjadi apabila sosok yang penting dalam kehidupan itu tidak hadir?

Ketidakhadiran peran seorang ayah biasa juga disebut sebagai 'fatherless'. Keadaan ini bukan dikarenakan tidak adanya sosok ayah karena meninggal, dilansir dari cnnindonesia, fatherless merupakan keadaan dimana anak tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah baik secara fisik maupun psikologis.

Indonesia sendiri menempati peringkat ketiga dalam Fatherless Country. Stigma-stigma negatif dan budaya patriarki yang masih melekat menganggap bahwa tugas mengurus anak merupakan suatu kewajiban seorang ibu dan bukan untuk seorang ayah.

Ketidakhadiran sosok ayah pada anak perempuan membuat anak perempuan lebih rentan untuk terkena daddy issues. Daddy issues sendiri merupakan keadaan dimana sang anak memiliki hubungan yang tidak harmonis terhadap sang ayah ataupun kurangnya kasih sayang dari seorang ayah. Istilah ini mulai sering terdengar karena mulai maraknya kasus perselingkungan, perceraian, dan hubungan yang tidak harmonis dalam ikatan pernikahan.

Tanda-tanda seseorang memiliki daddy issues biasanya cenderung lebih posesif karena orang yang memiliki daddy issues berusaha untuk mempertahankan hubungannya. Orang yang memiliki daddy issues juga kerap butuh perhatian yang lebih dan tidak suka merasa sendiri karena orang yang memiliki daddy issues cenderung lebih insecure dan memerlukan validasi terutama tentang kasih sayang. Orang yang memiliki daddy issues juga cenderung lebih suka kepada orang yang lebih tua dari mereka, karena tidak adanya figur seorang ayah maka mereka mencari pasangan yang lebih tua untuk mengganti figur ayah mereka yang tidak ada.

Daddy issues memang bukan penyakit mental, namun bisa dihilangkan dengan memperbaiki hubungan dengan ayah secara perlahan seperti mengenanh kembali masa-masa indah yang pernah dilalui. Jangan ragu untuk meminta nasihat dan meminta profesional untuk mengatasi daddy issues.

Peran ayah sangat penting dalam mengembangkan emosional seorang anak. Meskipun merupakan sosok utama dalam merawat anak, namun kehadiran sosok ayah juga penting dalam mengembangkan mental dan akademis seorang anak. Jadi, sosok ayah dalam kehidupan itu sangat penting ya guys!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun