Mohon tunggu...
Rofi Arifianto
Rofi Arifianto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik

Menjadi orang yang bermanfaat dan jujur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Globalisasi, Budaya Populer K-Pop Mengancam Perkembangan Budaya Indonesia

22 Juli 2021   22:42 Diperbarui: 22 Juli 2021   23:06 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya pop saat ini tidak hanya didominasi oleh budaya barat saja melainkan budaya Asia mulai merambah dan menunjukan taringnya dengan memproduksi budaya seperti Negara Korea Selatan. gelombang korea yang disebut dengan hallyu berhasil mempengaruhi masyarakat indonesia melalui musik yang kita kenal sebagai Kpop , drama korea, film korea, fashion korea dan produk-produk lainnya. meluasnya budaya korea ini tentu tidak terlepas dari adanya peran media massa baik disadari maupun tidak disadari. media membentuk popularitas konsumsi barang-barang komoditas yang pada akhirnya itu merupakan bagian dari bentuk kapitalisme konsumsi. 

pemerintah korea sendiri sudah menyadari akan hal tersebut dan bahkan pihak pemerintahnya sangat mendukung dan rela membantu mengucurkan dana supaya produk-produk budaya nya bisa maju dan berkembang. manfaat lainnya yang didapatkan oleh korea adalah citra negaranya menjadi meningkat. 

jika disadari efek dari adanya budaya pop yang dilakukan melalui media hiburan ini dapat mengancam eksistensi budaya indonesia bila terus dibiarkan. hal-hal tersebut tentu akan mengikis identitas masyarakat indonesia sendiri. alhasil budaya indonesia tidak bisa berkembang. cita-cita pemerintah untuk memajukan budaya indonesia akan terhambat dan sulit terwujud. itulah salahsatu faktor mengapa indonesia tidak bisa mengembangkan budaya K-pop atau budaya drama, film yang diproduksi oleh korea. budaya luar sudah terlanjur mengikis pemikiran-pemikiran masyarakat indonesia.

apalagi ditengah modernisasi seperti saat ini. hal-hal yang yang terjadi dapat merubah cara pandang dan pola hidup masyarakat yang akhirnya melahirkan budaya masyarakat yang konsumtif dan hedonis dalam lingkup masyarakat yang kapitalis. fenomena tersebut akibat dari para pelaku ataupun penguasa industri budaya yang sengaja ingin mengacaukan tatan budaya yang ada di indonesia selama bertahun-tahun yang menjadi bagian jati diri bangsa indonesia.

lalu peran media sendiri sangat membantu disini dalam proses mempopulerkan budaya. selain sebagai media informasi dan hiburan, media juga menjadi institusi yang mengendalikan produk-produk budaya yang ada. media melakukan provokasi melalui propaganda supaya jenis produk yang disebarluaskannya dapat diserap oleh masyarakat atau khalayak banyak dan menjadi bagian kebudayaan masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun