Mohon tunggu...
Rofi Arifianto
Rofi Arifianto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik

Menjadi orang yang bermanfaat dan jujur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Daring yang Telah Menjadi Budaya Baru di Masa Pandemi Covid-19

21 Januari 2021   10:39 Diperbarui: 21 Januari 2021   10:57 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi yang telah berlangsung selama hampir 1 tahun ini , cukup mempengaruhi sektor pendidikan di seluruh Dunia. Proses belajar-mengajar yang sebelumnya dilakukan secara normal kini sedikit terganggu. Akibatnya materi pelajaran tidak dapat tersampaikan dengan baik kepada para pelajar. Guna memutus mata rantai covid-19, daring menjadi pilihan dalam proses belajar-mengajar antara guru dengan murid ataupun dosen dengan mahasiswanya. Daring merupakan pembelajaran jarak jauh yang paling efektif dan efisien di masa pandemi covid-19 ini. Dengan memanfaatkan berbagai media komunikasi baik televisi, smartphone, internet dan media sosial. Apalagi di era digital seperti sekarang orang-orang sudah tentu tidak asing dengan intenet dan media sosial. Orang-orang menggunakannya sebagai alat untuk berinteraksi atau bersosialisasi dengan teman, kerabat, keluarga di seluruh penjuru dunia. Tetapi lebih dari itu media sosial dapat menjadi sebuah media yang bisa digunakan berbagai hal misalnya membantu menyelesaikan pekerjaan, berniaga, berbelanja, sampai belajar online.  

Beberapa media yang sering digunakan sebagai media pembelajaran diantaranya televisi, televise merupakan media yang bagus dalam menyampaikan berbagai materi pelajaran, seperti salahsatu channel televisi TVRI sering sekali digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa-siswi SD, SMP, dan SMA. Lalu ada media sosial yang sering digunakan sebagai media pembelajaran daring di masa pandemic ini diantaranya (1.) Whatsapp, digunakan sebagai media pembelajaran karena didalam aplikasi tersebut para guru maupun dosen dapat memberikan ataupun menyampaikan materi pelajaran secara teks, dan audio. Selain itu whatsapp juga memiliki fitur berbagi video, gambar dan dokumen untuk mempermudah para siswa ataupun mahasiswa dalam mengumpulkan tugas-tugasnya. (2.) Zoom , media yang sering digunakan oleh guru maupun dosen dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa ataupun mahasiswa seperti layaknya video call akan tetapi dapat memuat banyak orang hingga 100 orang lebih. (3.) Google meet, salahsatu media yang sering digunakan para guru maupun dosen sebagai media dalam pembelajaran yang fiturnya hampir sama dengan aplikasi Zoom. 4. Google classroom, digunakan sebagai media pembelajaran antara guru dengan siswa ataupun dosen dengan mahasiswa. Disitu para pengajar dapat berdiskusi dengan anak didiknya mengenai mata pelajaran yang sedang dibahas. Selain itu, google classroom dapat menjadi media dalam mengumpulkan tugas bagi siswa maupun mahasiswa baik dokumen, presentasi, video, gambar dan sebagainya.

Pandemi telah merubah budaya pendidikan di seluruh dunia. Perubahan budaya belajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka kini dilakukan lewat daring. Perubahan ini tentu mempengaruhi para pengajar maupun pelajar. Beberapa Negara mungkin sudah ada yang lebih dulu memanfaatkan internet dan media sosial sebagai metode pembelajaran. Tetapi untuk Indonesia pembelajaran daring ini begitu baru dirasakan oleh masyarakat. Karena sebelumnya pembelajaran terbiasa dilakukan secara tatap muka (offline), semenjak pandemic ini pembelajaran seluruhnya dialihkan secara daring (online). Tentu hal ini perlu ataupun membutuhkan penyesuaian budaya terlebih dahulu baik bagi pengajar maupun pelajar di Indonesia.  Bagaimana para pengajar dapat menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya, materi pelajaran yang disampaikan oleh pengajar (guru dan dosen) dapat tersampaikan dan pelajar (siswa dan mahasiswa) dapat memahami apa yang disampaikan dengan baik. Untuk itu para pengajar dan pelajar di tuntut untuk bisa memanfaatkan berbagai media. Agar meskipun di tengah pandemic proses belajar mengajar dapat berjalan terus-menerus.

Pandemi yang sudah berjalan kurang lebih selama 1 tahun  ini, tentu sudah memberikan banyak perubahan khususnya dalam dunia pendidikan Indonesia. Hadirnya pandemic ini menjadi suatu tantangan besar khususnya bagi para pengajar maupun pelajar. Meskipun ditengah pandemic proses belajar mengajar harus terus berlangsung. Pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka (offline) kini dilakukan secara daring (online). Dikarenakan guna memutus mata rantai Covid-19 yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh. Daring menjadi salahsatu pilihan sebagai media pembelajaran yang efektif dilakukan di masa pandemic Covid-19. Budaya ini tentu memaksa para pengajar maupun para pelajar untuk bisa menyesuaikan kebiasaan tersebut. Selain itu pembelajaran daring juga memiliki permasalahan lain diantaranya pemerataan jaringan internet yang masih kurang dan belum mencapai pelosok-pelosok Indonesia, masih banyak para pelajar yang tidak memiliki smartphone sehingga tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring.  Menyikapi keadaan tersebut perlu adanya perhatian dari pemerintah bagaimana pembelajaran daring ini dapat terlaksana dengan baik tanpa memberatkan ataupun membebani para pengajar maupun pelajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun