Mohon tunggu...
rofa mungarofa
rofa mungarofa Mohon Tunggu... -

murah senyum, dan di balik senyum itu terdapat secercah makna. .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembalut Wanita

20 Oktober 2010   14:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Untuk para wanita, mestinya harus hati-hati dalam memilih pembalut. Alkisah, beberapa hari setelah wanita mengalami haid, ia merasakan panas pada dinding mulut vaginanya, ia juga mengalami pendarahan yang luar biasaselama lebih dari 2 minggu. Yang paling parah adalah kulit dinding vaginanya mulai mengelupas kemerahan.

Wanita ini bingung apa yang sebenarnya terjadi padanya, padahal ia tidak sedang mengidap penyakit apapun, lalu ia pergi ke dokter kandungan untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi padanya. ia tidak pernah menyangka bahwa ternyata dokter menemukan kulit dinding vaginanya telah di masuki sejenis lintah yang tidak lain berasal dari pembalut yang ia beli pada waktu yang lalu. Lintah ini bersifat penghisap darah dan terkadang tidak terlihat yang masih berupa anak-anakan. ada lipan, cacing kermi menari-nari di dalam vagina.

Saat ini banyak ditemukan pada penbalut palsu yang tidak terbuat dari kapas khusus, tapi dari serbuk-serbuk kayu bekas, dan dari situlah lintah berkembang biak. Dan sebaiknya untuk para wanita jangan asal memilih pembalut, murah asal jangan murahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun