Mohon tunggu...
Oom Roes
Oom Roes Mohon Tunggu... -

Lahir dan besar di Solo, sekolah di FE Undip Semarang dan University of Oregon, AS, bekerja di Bank BRI sampai tahun 2002, sekarang tinggal di Bintaro Jaya, Tangerang. Twitter @roesharyanto FB: Oom Roes

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bintaro Jaya, Bukan Kota Taman Lagi

27 September 2012   05:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:37 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_214840" align="aligncenter" width="550" caption="Gerbang Menteng, pintu masuk sektor 7 (dok pribadi)"][/caption]

Pertama kali membeli rumah di Bintaro Jaya tahun 1990, tergoda iklannya dengan slogan Bintaro Kota Taman. Pada waktu itu belum langsung ditempati karena masih tinggal di rumah dinas di Darmawangsa. Paling-paling seminggu sekali ditengok, atau week-end di Bintaro. Saya baru menetap akhir tahun 2000, setelah pensiun. Sesuai dengan iklannya, Bintaro Jaya memang layak disebut sebagai kota taman. Dimana-mana hijau dan indah. Mungkin karena belum banyak lahan yang terjual, jadi sementara dibuat taman sekalian untuk menarik penghuni baru.

[caption id="attachment_214841" align="aligncenter" width="567" caption="Ruko depan Bintaro Plasa (dok pribadi)"]

1348718417853687161
1348718417853687161
[/caption]

Di depan mal Bintaro Plasa(BP) tanah yang tersisa dibuat taman. Di sektor 7 disediakan lahan yang cukup luas untuk driving range golf, betul-betul menarik. Lahan dekat jalan tol Serpong dijadikan hutan cemara dan pohon bintaro. Sepanjang jalan Bintaro Utama dari sektor 3 sampai sector 5, sesuai peruntukkannya, berderet rumah tinggal semua. Sekarang setelah lebih 20 tahun berlalu, pemandangannya berubah total, susah sekali menemukan taman atau jalur hijau. Yang paling pesat pertumbuhannya adalah rumah toko (ruko).

[caption id="attachment_214842" align="aligncenter" width="578" caption="sepanjang jalan Bintaro Utama yang sudah menjadi tempat usaha (dok pribadi)"]

13487187491270177499
13487187491270177499
[/caption]

Komplek ruko terletak di seberang BP, Victoria sektor 5, Ruko Menteng sektor 7, Bintaro Trade Center sektor 7, Ruko sektor 9.Jalan Bintaro Utama juga telah berubah peruntukkannya, hampir 90 % berubah menjadi tempat usaha. Penghuni rumah tinggal yang tersisa mungkin sudah kurang nyaman tinggal disana, karena jalanan menjadi sangat ramai dan macet. Disisi lain, mungkin terlalu banyak godaan untuk menjual rumahnya karena harga tanah melonjak drastis.

[caption id="attachment_214845" align="aligncenter" width="576" caption="deretan resto ini dulunya taman didepan mal BP (dok pribadi)"]

1348719211616413602
1348719211616413602
[/caption]

Desain awal Mal BP adalah bangunan induk pertokoan, kemudian halaman depan taman, dan samping serta belakang areal parkir. Sekarang halaman depan telah hilang diganti dengan jajaran restoran. Menurut survey yang datang kea mal memang lebih banyak yang untuk cari makan daripada belanja, sehingga kebutuhan lahan untuk restoran meningkat.

[caption id="attachment_214846" align="aligncenter" width="596" caption="deretan resto didepan mal BP (dok pribadi)"]

13487194461932240157
13487194461932240157
[/caption]

Ruko sector 9 termasuk ruko yang paling awal di Bintaro Jaya. Desain awalnya juga cukup bagus, Ruko-ruko dibangun dibangun dipinggir lahan mengelingi ruang tengah  yang dibiarkan kosong untuk parkir dan taman. Taman inipun sekarang juga sudah hilang diganti warung-warung makan permanent yang terkenal dengan nama Bintaro 9-walk.

[caption id="attachment_214847" align="aligncenter" width="597" caption="Pusat jajan Bintaro 9-walk (dok pribadi)"]

13487196202091675736
13487196202091675736
[/caption]

Tragisnya, sebagian ruko-ruko di sektor 9 sudah tutup karena kalah dengan ruko-ruko lainnya yang lokasinya lebih strategis.

[caption id="attachment_214848" align="aligncenter" width="574" caption="rukoruko lama sektor 9 yg sudah tutup (dok pribadi)"]

13487197491737779010
13487197491737779010
[/caption]

Walaupun warga Bintaro Jaya pernah rame-rame mengajukan petisi supaya driving range dapat dipertahankan, tetapi hasilnya sia-sia. Sekarang areal driving range telah berubah menjadi pertokoan Lotte Mart dan Bank CIMB-Niaga.

[caption id="attachment_214849" align="aligncenter" width="600" caption="Driving range yang sudah berubah menjadi mal (dok pribadi)"]

13487199491126884994
13487199491126884994
[/caption]

Ditengah central business district (CBD) dulu ada rotunda, jaitu junction dengan areal atau taman ditengahnya. Jadi, jalan rayanya mengelingi taman ini. Rotunda ini sekarang juga sudah lenyap diganti dengan Bintaro fly-over, yang membuat kota ini menjadi kurang ramah.

[caption id="attachment_214850" align="aligncenter" width="593" caption="Rotunda yang sekarang menajdi fly-over (dok pribadi)"]

13487200741837291221
13487200741837291221
[/caption] Sekarang areal hutan yang masih tersisa sudah mul;ai ditebangi untuk pembangunan super-mal.  Sebutan Bintaro sebagai kota taman memang sudah tidak tepat lagi, tapi penghuni tidak bisa berbuat apa-apa. Developer memang tujuannya mencari untung sebesar-besarnya dari menjual lahan. Setiap jengkal tanah, selama masih bisa dijual dan menguntungkan, akan dijualnya. Tidak perduli apakah akan merusak tata ruang dan mengganggu kenyamanan penghuninya.

[caption id="attachment_214857" align="aligncenter" width="586" caption="rencana lahan super mal Bintaro (dok pribadi)"]

1348721350441771991
1348721350441771991
[/caption]

Sedikit hutan cemara yang tersisa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun