Mohon tunggu...
Pendidikan

Quran Indonesia Bukan Mushaf Utsmani?

14 Maret 2019   07:55 Diperbarui: 14 Maret 2019   08:07 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamu'alaikum 

Awamnya masyarakat terhadap pemahaman tentang Mushaf Al - Quran menjadi banyak yg keliru terutama dari kalangan yg pada baru hijrah dan berguru pada yg so nyunah so hanbali so lulusan timur tengah. 

Hal ini sangat perlu di klasifikasi dan di sosialisasikan biar gak pada gagal faham dan harus belajar cerdas. Sama halnya juga buat para pelaku bisnis jual beli produksi penulis redaksi dan penerbit beberapa Al Quran yg tidak pernah menulis keterangan tentang sejarah singkat tentang Mushaf yg di gunakan dalam Al Quran yg mereka jual kepasaran yang lebih mengutamakan ke tampilan menarik penuh warna saja. 

Mungkin berikut penjelasan tentang Mushaf Al quran UTSMANI biar jelas.

Catatan saya : Mushaf UTSMANI madinah itu dari riwayat abu dawud yg dalam beberapa periode terus ada perubahan revisi dengan merujuk ke riwayat di luar abu dawud. dan mushaf UTSMANI standard yg di pakai di indonesia itu dari riwayat abu amr ad dani sama itu juga mushaf utsmani ( bukan Quran indonesia bung ) mana ada Quran dari indonesia. Dan ternyata Abu dawud itu murid dari abu amr ad dani.

Jadi buat para ustadz yg timur tengah kw gak usah cuci otak anak bangsa dengan menyelisihi quran imla'i atau kyasi seolah quran yg di pakai di indonesia itu tidak sunah dan tidak berkah.

Fahrur Rozi
Menjelaskan
Mushaf Standar Indonesia Bukan Usmani?
1 Maret 2016   13:03 Diperbarui: 1 Maret 2016   13:03
3235 1 1
 
[caption caption="Mushaf Standar Indonesia. Gambar Mushaf At-Tin. Sumber Foto: Koleksi Pribadi"][/caption]
Beberapa kesempatan ketika di toko Al-Qur'an dan Stand di IBF 2016 ini, saya menjumpai beberapa fakta menarik. Ketika beberapa pembeli menanyakan apakah ada Al-Qur'an Usmani? Ketika penjaga menyodorkan Mushaf Indonesia, mereka pada mengatakan: Bukan yang ini, ini tidak Usmani. Tetapi ketika disodorkan Mushaf Luar Negeri, terutama Terbitan Timur Tengah dengan khat Madinah, maka mereka mengatakan: Ya, ini Al-Qur'an yang Usmani.
Ada fakta yang menarik sekaligus menimbulkan banyak pertanyaan:
Apakah Mushaf Standar Indonesia tidak menggunakan Rasm Usmani? Apakah Al-Qur'an Rasm Usmani hanya Al-Qur'an Madinah saja? Apakah Rasm Usmani hanya satu versi? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang lainnya. Misal: Sejauhmana pemahaman masyarakat terkait dengan Rasm Usmani?
Hal lain yang juga sering disahfahami adalah cakupan Rasm Usmani. Dalam Pandangan masyarakat luas Rasm Usmani itu meliputi batang tubuh ayat dan seluruh sistem harakat dan tanda baca Al-Qur'an. Padahal cakupan Rasm Usmani hanyalah batang tubuh ayat saja. Titik huruf, sistem harakat, dan tanda baca tidak termasuk dalam cakupan Rasm Usmani (kompasiana.com: Tanda Baca Al-Qur'an).
Dalam tulisan singkat ini, penulis ingin sedikit mengurai masalah Rasm Usmani dalam Mushaf Al-Qur'an dan ragam-ragamnya.
Ragam Rasm Usmani
Ragam penulisan mushaf dalam displin ilmu rasm al-mushaf masuk dalam pembahasan ilmu rasm (pola tulis kalimat). Dalam disiplin pola tulis huruf arab secara umum dikenal ada jenis bentuk tulisan (rasm);
1.      Rasm qiyasi/imlai (pola penulisan sesuai dengan cara pengucapannya).
2.      Rasm usmani (pola penulisan sesuai dengan cara penulisan yang ditetapkan Usman bin Affan).
3.      Rasm arudi (pola penulisan sesuai dengan wazan dalam syair-syair Arab).

Adapun terkait dengan Penulisan Al-Qur'an secara khusus hanya ditulis dengan dua macam pola penulisan, yaitu dengan rasm usmani dan rasm imlai. Tulisan singkat ini hanya akan membahas tentang Rasm Usmani.

Rasm Usmani sebagai sebuah disiplin ilmu telah memiliki beberapa mazhab atau aliran. Mazhab utama ilmu rasm usmani dinisbahkan kepada Abu 'Amr ad-Dani (w. 444 H.) dalam karyanya Al-Muqni' fi Ma'rifati Marsum Masahif Ahl al-Amsar dan Abu Dawud Sulaiman bin Najah (w. 496 H.), dalam karyanya Mukhtasar at-Tabyin li Hija' at-Tanzil, yang dikenal dengan sebutan Syaikhani dalam ilmu rasm.

Selain keduanya juga terdapat imam-imam rasm yang lainnya yang juga sering dijadikan rujukan, karena karya-karya mereka memberikan tambahan-tambahan terhadap hal-hal yang tidak dibahas oleh Abu 'Amr ad-Dani dan Abu Dawud Sulaiman bin Najah, bahkan terkadang juga memberikan koreksi terhadap pandangan keduanya, seperti al-Balansi (w. 564 H) dalam kitabnya al-Munsif, asy-Syatibi (w. 590 H) dalam karyanya al-Aqilat al-Atraf, as-Sakhawi dalam kitabnya al-Wasilah ila Kasyf al-'Aqilah, dan lain-lain.

Banyaknya mazhab atau aliran Rasm Usmani ini sayangnya tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas. Akibatnya, muncul beberapa pandangan "miring" seperti fakta di atas, yang terkadang memunculkan dampak negatif, dengan menganggap bahwa Mushaf tertentu dianggap paling mengikuti "Rasm Usmani" dibanding mushaf-mushaf lainnya. Seperti antara Mushaf Madinah dengan Mushaf Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun