Mohon tunggu...
Roro Nuna
Roro Nuna Mohon Tunggu... profesional -

"Kun (كن)-fayakūn(فيكون)"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kebohongan (1)

5 Desember 2014   14:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:59 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai.. hai kompasiana

Pagi ini begitu indah, walau masalah masih berjejer rapi memenuhi kehidupan ku saat ini.

Tepat pukul 4 pagi aku terbangun selesai sholat subuh, aktifitas dalam rumahpun ku mulai.

Dari merapikan perabotan yang berserakan sampai membuka beberapa bagian jendela .

Tepat didepan sebuah cermin, Nampak wajah kunan hambar pucat tak berwarna. Coba ku simpul sebuah senyum, namun terlihat basi dan tak berasa.

Apa mungkin aku masih bisa tersenyum…? Guman ku dengan kerut didahi penuh Tanya.

Getar dan gemuruh hatiku kembali menguap ,bathin ku ingin meyapa mu dengan kalimat

“selamatpagi abang….”

Luruh didalam sanubari menusuk kedalam hati paling dalam diruangbathin yang pengap dan sempit ribuan kali ku ucapkan

“maafkan aku ya bang……”

Mata ini kembali berembun.

Tuhan .. aku bersalah bahkan betapa besarnya salah ku ini, aku sadar itu.

Masih berdiri didepan cermin.

Tulang leher ku terlihat menonjol, beberapa bagian dari tubuh ku terlihat penyusut, aku merasa berat badan ku turun drastis.

Aku stres aku tertekan aku gundah tak berujung.

Aku marah terhadap keadaan aku benci kepada kenyataan .

Sulit ku berdamai dengan situasi saat ini,seakan merayut persahabatan dengan kegelapan danperasaan bersalah bahkan nyaris putus asa.

Setiap detik ku ingat betapa bodoh nya diri ku ini.

Oh… Tuhan aku percaya pada Mu, tak mungkin kau tempatkan aku dikeadaan yang sungguh terlalu ini bila tak mampu ku menghadapinya.

Keadaan ini adalah inginku, selalu ku bisikan pada Mu, ‘beri aku jalan yang Engkau ridhoi”dan ini lah ridho Mu.

Masih terbawa perasaannamun aku berusaha kuat dan tegar

Dengan lesu kuucapkan “Pagi ini begitu indah”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun