Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yo Ko: Pendekar Tangguh Yang Melankolis

21 April 2011   20:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:32 3713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam cerita silat Mandarin, siapa yang tak kenal dengan Yo Ko? Ia adalah salah satu tokoh silat ciptaan Chin Yung yang sangat terkenal di seluruh dunia. Bersama dengan tokoh utama lainnya Kwee Ceng, Lenghou Tiong, Thio Bu-ki, Wei Siao-po dan Siau Hong. Yang membedakan antara Yo Ko dan pendekar silat lainnya adalah karena Kejeniusan, Kecerdikan serta akalnya yang sangat Licik. Mungkin diantara tokoh silat ciptaan Chin Yung lainnya, yang sanggup mengimbangi kepintarannya adalah Oey Yong, istri dari Kwee Ceng sekaligus anak "Sesat Timur" Oey Yok Su. [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="salah satu adegan Yoko dengan Bibi Lung..."][/caption] Padahal kalau ditilik dari riwayat hidupnya, sungguh tragis sekali. Semenjak kecil, ditinggal oleh kedua orang tua. Ayahnya, Yo Kang tewas akibat ulahnya sendiri ditangan "Racun Barat" Auw Yang-Hong. Sedangkan Ibunya, meninggal digigit ular berbisa saat Ia berumur 5 tahun. Kemudian ia sering diolok-olok 2 bersaudara Bu dan Kwee Siang. Dibuntungi sebelah tangannya oleh Kwee Siang, Dan yang terparah lagi adalah harus berpisah dengan Istri sekaligus Gurunya, Siauw Liong-lie selama 16 tahun lamanya... Tetapi itulah yang membuat kisah tentangnya sangat menarik dan diminati hampir semua kalangan, baik itu rakyat jelata maupun pejabat. Yo Ko tidak pernah putus asa dalam menghadapi masalah, dan ia kalau sudah melakukan sesuatu tidak pernah tanggung-tanggung. Seperti saat ia meninggalkan perguruan Coan Cin untuk masuk dalam perguruan Kuburan Kuno. Padahal pada zamannya, Perguruan Coan Cin atau Coan Cin Pay sangat terkenal dalam kalangan rimba persilatan. Dan pendirinya adalah Ong Tiong-Yang, tokoh terhebat yang mengalahkan empat Pendekar tangguh lainnya dalam Hoasan Lun-Kiam (Adu Pedang di Gunung Hoa*). Ia pun ikut bahu membahu membela negaranya dari Invasi Mongol ketika benteng Siangyang hendak digempur pasukan musuh. Bahkan ia akhirnya dapat membunuh Mongke Khan, Kaisar Mongol saat itu dengan ilmu menjentikkan jari... Namun ada suatu misteri yang menyelimuti kalangan penggemar silat, yaitu tentang keberadaan Yo Ko disaat pasukan Mongol berhasil menyerbu benteng Siangyang. Saat itu dikabarkan, Kwee Ceng dan Oey Yong beserta Pendekar lainnya tewas saat menyelamatkan benteng (kecuali Kwee Siang*). Tetapi tidak diketemukan kabar tentang Yo Ko dan Siauw Liong-Lie. Dan menurut beberapa versi, diketahui bahwa sejak pertemuan terakhir di gunung Hoa, Yo Ko telah menutup diri dari yang namanya kehidupan dunia. Bersama Siauw Liong-Lie mungkin ia telah pergi menyendiri ke suatu tempat yang sepi untuk tidak lagi berkecimpung dalam dunia persilatan. Dan itulah yang membuat perbedaan sifat antara Yo Ko dan lainnya. Memang dalam penyerbuan benteng Siangyang ia ikut serta bahu membahu menyelamatkan kota dari serangan Mongol. Tapi itu bukan timbul karena jiwa nasionalisme darinya, melainkan berkat perasaan senang akibat pertemuan dengan Siauw Liong-Lie. Dan juga karena ia ingin membalaskan dendam kepada Kim Lun Hoa-Ong yang telah menyandera Kwee Siang. Serta sewaktu muda, sifatnya yang sering berubah mengikuti emosi juga hampir menjerumuskan dia kedalam pasukan Mongol untuk menyerang negaranya sendiri. Karena dibayangi perasaan dendam akibat kematian Ayahnya oleh Kwee Ceng...

* * *

Meskipun begitu, Yo Ko tetaplah salah satu pendekar yang sangat dikagumi oleh lawan maupun kawan. Bahkan dalam salah satu kisah, digambarkan kalau Kubilai Khan sangat mengharapkan Yo Ko dapat bergabung dengan pasukannya untuk mengalahkan Dinasti Song. Ia pun satu-satunya pendekar yang dapat menguasai lima aliran silat terhebat saat itu, yang kemudian dileburkan menjadi satu jurus tangguh hasil ciptaanya sendiri. Dan di akhir cerita, dikisahkan bahwa ia menjadi salah satu Pendekar terhebat dalam dunia persilatan menggantikan Ayah angkatnya, Auw Yang-Hong, dengan gelar "Si Binal dari Barat"

* * *

Bersambung...

* * * * Choirul Huda * * * * __________________________________________________________________ Tulisan ini mengingatkanku pada kenangan saat-saat terindah dahulu, bersama... Foto: Google Images (Diperankan oleh Andy Lau dan Idy Chan, 1983) __________________________________________________________________ Tulisan Terkait: - Kisah Cinta Abadi antara Yo Ko - Siauw Liong Lie: (Penantian Selama 16 Tahun) - Yo Ko atau Lenghou Tiong, Pewaris Utama Pendekar Pedang Tanpa Tanding "Tokko Kiu Pai"? - Memetik Pelajaran Dari Cerita Silat "Tujuh Pendekar Pedang dari Gunung Thianshan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun