Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Waspadai Memakai Jas Hujan Ponco yang Melambai dan Menghalangi Pandangan

5 Januari 2012   12:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:17 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13257623971861629102

[caption id="attachment_153538" align="aligncenter" width="413" caption="Antara pemakai Jas hujan terusan (biru) dengan model sayap/ ponco (kuning)"][/caption] Sore tadi, usai pulang kerja di tengah jalan turun hujan yang awalnya hanya rintiki-rintik. Namun ketika sudah setengah perjalanan menuju rumah, ternyata hujan turun tambah deras. Terpaksa saya pun harus menepikan laju kendaraan untuk bernaung di bawah sebuah ruko (rumah toko) bersama beberapa pengendara motor lainnya. Kemudian, saya mengeluarkan jas hujan yang biasanya tersimpan dalam jok motor bebek. Ribet sih, mengingat jaraknya tinggal beberapa meter lagi, atau sekitar tiga tikungan menuju rumah. Namun karena saya enggan menunggu lama-lama, apalagi tadi sempat kehujanan dan kalau tidak segera mandi bisa sakit. Akhirnya saya pun memakai jas hujan, mulai dari kaki  hingga badan, kecuali kepala yang tertutup helm. Tidak lama, seorang pengendara motor di samping saya berangkat setelah selesai memakai jas hujannya yang berwarna hijau metalik. Tapi tiba-tiba tidak begitu jauh, si pengendara itu menghentikan laju motornya dan tampak membuka paksa jas hujan yang dipakainya itu. Ternyata jas hujan terselip di jok sepeda motor yang ia kendarainya! Untung si pengendara itu segera sadar untuk menghentikan kendaraannya, dan segera membuka bagasi motor yang terdapat di bawah jok. Lalu, seorang Bapak di belakang saya nyeletuk, "Untungnya dia belum jalan jauh, kalau ga bisa bahaya tuh." Kemudian, dari arah sebelah Bapak yang tadi pun ikutan komentar, "Iya, padahal seharusnya sebelum berangkat di dudukin dulu jasnya, ntar takutnya kayak kejadian yang di koran itu tewas karena tercekik jas hujan yang dipakainya sendiri." Akhirnya saya pun segera meninggalkan ruko tempat berteduh tadi, dan kembali melanjutkan perjalanan pulang. Sesampainya di rumah, karena masih terngiang percakapan dua orang yang sama-sama berteduh dengan saya tadi, langsung saja saya searching di google mengenai bahaya memakai jas hujan seperti model sayap, dan menemukan di situs Wartakota.co.id yang memuat kasus kecelakaan akibat pemakaian yang kurang benar hingga menyebabkan terjadinya kecelakaan hingga meninggal dunia. Dalam situs tersebut diceritakan bahwa bagian ujung dari jas hujan dari korban bernama Asep, masuk kedalam putaran roda hingga menjerat leher yang mengakibatkan terpental dari motornya. Waktu terjadinya kecelakaan saat bulan Oktober lalu di daerah Bogor. Membayangkan kejadian seperti itu, saya pun menjadi ngeri sendiri, sebab meskipun di rumah ada jas hujan model terusan, yakni lengkap dengan celana, tapi terkadang sering memakai jas hujan model ponco yang mudah disimpan. Padahal, bahaya yang mengintai saat memakai jas hujan ponco sangat besar. Untuk itu, kepada kawan Kompasianer, yang sering bepergian mengendarai sepeda motor di kala hujan: - Usahakan untuk mencari tempat berteduh yang aman, apabila saat diperjalanan turun hujan deras. - Sebaiknya kalau tidak bisa menunggu hujan reda karena memang ada keperluan yang darurat atau genting, kalau bisa untuk memakai jas hujan. - Usahakan untuk tidak sekali-kali menerabas di tengah hujan tanpa memakai jas hujan atau apapun, sebab akan sangat rentan terjadi kecelakaan. Berhentilah sejenak daripada melanjutkan perjalanan namun dengan resiko yang tinggi. - Tidak mengendarai kendaraan dengan kecepatan penuh saat turun hujan, lebih baik sekitar 40 km/ jam. Biar lambat asal selamat. - Selalu menyediakan perlengkapan standar dalam bagasi sepeda motor, yakni salah satunya adalah jas hujan. - Bijak memilih jas hujan, dari dua pilihan yang ada, antara model Ponco dan model Terusan. Kalau saya pribadi lebih menyukai model Terusan (lengkap dengan celana dan tudung kepala) sebab benar-benar melindungi tubuh dari hujan serta aman dipakai baik untuk kita maupun orang lain. Dan juga berkaca dari kasus kecelakaan yang terjadi. Kelebihan Jas Hujan model Terusan: 1. Nyaman dipakai, karena terbukti melindungi sekujur tubuh. 2. Harga berbeda tipis, meski lebih mahal dibanding jas hujan model ponco namun keselamatan adalah nomer satu. Saat saya membelinya di pasar Senen sekitar rp 50.000 dibandingkan model Ponco yang hanya rp 30.000 tetapi beresiko tinggi. 3. Dapat lebih fokus untuk mengendara saat melewati hujan lebat. Kekurangan Jas Hujan model Ponco: 1. Meski lebih mudah disimpan, karena kita tinggal melipat beberapa bagian dan meletakkan di bawah jok. Namun saat menggunakannya tidak begitu terhindar dari hujan serta kecipratan air di jalan. 2. Rentan resiko terjadi kecelakaan, bukti nyata dari adanya kasus yang terjadi di Bogor akibat terjerat tali jas hujan yang selip dalam roda sepeda motor korban. 3. Mengganggu aktivitas si pengendara sendiri, yakni kibaran jas hujan ponco yang melambai dapat menghalangi lampu rem ataupun sein di belakang dan depan. Apalagi bila terjadi belokan atau rem mendadak, maka dari arah belakang tidak dapat melihatnya karena tertutup oleh jas hujan itu sendiri.

*   *   *

Sumber Referensi: Wartakota.co.id Sumberi Ilustrasi: edorusyanto.wordpress.com

*   *   *

Djembatan Lima 05 Januari 2011 (19:25 wib) - Choirul Huda (CH)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun