[caption id="attachment_341305" align="aligncenter" width="491" caption="Hotel Premiere Santika Jakarta (foto: www.kompasiana.com/roelly87)"][/caption]
APA yang ada di benak kita jika ingin mencari penginapan saat singgah di sebuah kota? Bagi saya jelas, yang pertama adalah nama hotel itu, entah termasuk dalam jaringan merek ternama, atau karena sudah lama berdiri. Sebab, brand dari sebuah merek itu sangat penting untuk dipercaya kualitasnya.
Kedua, sudah pasti lokasinya (harus) strategis, alias di pusat kota dengan akses mudah ke berbagai kawasan yang dituju. Ketiga, fasilitas penunjang. Baik itu kamar, restoran, ruang rapat bila ingin bertemu dengan klien saat melakukan liputan, dan kolam renang (optional). Terakhir, pelayanan yang diberikan pihak hotel.
Mungkin, ada yang bertanya, kenapa pelayanan saya taruh di posisi buncit. Itu karena saya dari dulu memegang teguh sebuah brand, yaitu merek suatu produk atau jasa yang utama. Jika brand tersebut sudah bagus, tentu berkolerasi dengan keempat aspek tersebut yang tentu tidak hanya untuk menjaga image, melainkan demi kepuasan pelanggan. Termasuk pelayanan yang memang sudah sewajarnya.
Nah, empat faktor tersebut sudah saya terapkan jika ingin melakukan transaksi. Entah membeli produk, barang, jasa, atau sewa. Tentu, jika dari empat kriteria itu ada yang meleset, dengan mudahnya saya mencari ke lain hati demi mencari produk, barang, atau jasa. Toh, bagaimanapun, saya berhak menentukan pilihan.
* Â Â Â * Â Â Â *
Sabtu (13/12) saya mengikuti Kompasiana Visit ke Hotel Santika Premiere Jakarta bersama belasan Kompasianer lainnya. Dalam acara yang berlangsung di hotel bintang empat ini, kami mendapat banyak penjelasan mengenai seluk-beluk dunia penginapan. Termasuk diajak keliling ruangan hotel yang berlokasi di Jalan AIPDA K.S. Tubun No. 7, Jakarta. Dari melongok lobi, kolam renang, beberapa kamar, hingga mentok di Restoran Harmony untuk santap siang .
Saya sendiri belum pernah menginap di hotel ini atau jaringan hotel lainnya yang tergabung dalam Grup Kompas-Gramedia (KG). Namun, dengan mengikuti acara Kompasiana Visit ini menimbulkan kesan tersendiri terhadap Santika Premiere. Memang, ini bukan hotel bintang empat yang pertama kali saya kunjungi. Lantaran, sebelumnya saya kerap menginap di hotel bintang lima di berbagai kota di Indonesia saat bertugas.
Mengenai Santika Premiere yang merupakan seri premium dibanding Santika yang hanya bintang tiga dan Amaris (bintang dua). Bagi saya, hotel ini cukup menarik. Tidak hanya karena brand Santika yang sudah mengakar di masyarakat sejak 1981. Tapi juga karena faktor lainnya.
Saat mengetahui harga kamar yang tergolong cukup beragam, mulai dari Rp 2 juta untuk kamar Deluxe hingga Rp 10 juta (Presidential/ Santika Suite). Dengan nominal seperti itu yang memang bervariasi, cukup terjangkau bagi kalangan pebisnis atau keluarga yang ingin berlibur pada akhir pekan. Apalagi, letaknya terbilang strategis karena hanya beberapa menit dari kawasan DPR/MPR, sekitar 30 menit dari Istana Negara, dan sekitar 1 jam menuju Bandara Soekarn0-Hatta.
Meski, harus diakui bahwa, lokasi Santika Premiere, masih kalah jika dikomparasi dengan hotel sekelas (bintang empat) yang terletak di kawasan Segitiga Emas (Sudirman-Rasuna Said-Gatot Subroto). Lantaran,Santika Premiere terletak agak tersembunyi di jalur sekunder Jakarta, tepatnya di Jalan AIPDA K.S. Tubun.