[caption id="attachment_154741" align="aligncenter" width="614" caption="Bincang-bincang Kompasianer dengan artis dan kru #republiktwitter"][/caption] Ada ujar-ujar di dumay (dunia maya) mengenai Twitter, "seberapa sering kita nge-tweet? Paling juga sewaktu-waktu. Yakni, sewaktu mau makan nge-tweet, sewaktu mau tidur nge-tweet, juga sewaktu bangun tidur yang diutamakan adalah nge-tweet!" Nge-tweet, atau update status via jejaring sosial bernama Twitter ini memang sekarang sedang booming, layaknya update status di Facebook. Tidak dipungkiri, kalau Twitter sudah merasuk dalam kehidupan sehari-hari. Ada berita terbaru langsung tweet, melihat peristiwa penting di jalan juga nge-tweet, bahkan asyik bergosip ria pun kini sambil nge-tweet. Seperti yang digambarkan dalam film #republiktwitter (Republik Twitter), sebuah drama satir yang banyak menertawakan diri kita sehari-hari akibat terlalu sering melakukan kegiatan sembari membuka Twitter. Pada thriller yang kami tonton bareng artis dan kru #republiktwitter bersama beberapa Kompasianer seperti Bang Hazmi Srondol, Pak Dian Kelana, Babeh Helmi, Ibu Yayat, Bang Achsin dan juga Bang Shulhan Ramaru. Sinopsisnya sendiri berkisah, saat seorang pemuda bernama Sukmo (diperankan oleh Abimana Arya) yang tergila-gila dengan sebuah situs jejaring sosial, yaitu Twitter. Hampir setiap saat, baik itu di kamar, ruang makan, maupun di jalan, selalu terhubung dengan yang namanya Twitter. Hingga suatu hari, ketika ia sedang asyik berselancar di ranah 140 karakter berkenalan dengan gadis yang sangat menawan, baik itu dalam dunia maya maupun dunia nyata, bernama Hanum (Laura Basuki). Dan sebagaimana layaknya drama percintaan remaja, penuh lika-liku dan perjuangan bagi seorang Sukmo untuk menaklukkan Hanum, gadis pujaan hatinya. Di bumbui dengan trik dengan hadirnya sosok politisi yang mewarnai kehidupannya di dunia nyata membuat impiannya hampir berantakan. Beruntung Sukmo dibantu oleh sohibnya, Andre (Ben Kasyafani) bersama sang pacar yang disebut sebagai cewek ababil, Nadya (Enzy Storia). Entah bagaimana kelanjutan kisah pencarian cinta Sukmo, sekaligus penunjukkan jati dirinya sebagai seorang pemuda yang seutuhnya dan tidak tergantung dengan yang namanya Twitter...
* Â Â *Â Â *
Bertempat di Anomali Cafe, Setiabudi, Jakarta Selatan. Saya dan beberapa kawan Kompasianer lainnya menghadiri acara bincang-bincang dengan artis dan kru film #republiktwitter yang khusus ditujukan kepada Kompasiana sebagai Media Sosial terbesar di Indonesia. Melihat judulnya saja, pasti terbayang kalau film ini melulu berkisah mengenai jejaring sosial 140 karakter itu. Namun kalau melihat alur yang ditampilkan dalam thriller tersebut, tidaklah seperti itu. Sebab inti dari ceritanya berkisah mengenai drama, yang menyiratkan bahwa sulitnya menjadi orang yang begitu ketergantungan kepada aktivitas dunia maya. Bagaikan tamparan kepada muka sendiri, karena di film yang akan tayang perdana pada tanggal 16 Februari 2012 ini, sungguh membuat kami yang hadir menjadi seperti bercermin layaknya seorang Sukmo. Bukan apa-apa, seperti yang dikemukakan sang produser, Ajish Dibyo, mengatakan bahwa film #republiktwitter ini merupakan kisah drama percintaan yang dibalut dengan ketergantungan pada aktivitas dunia maya. Jadi tidak serta merta melulu pada Twitter, namun film ini adalah suatu genre baru dalam kancah perfilman Indonesia, dimana hampir semua masyarakat sudah bosan akibat dijejali dengan tayangan horror yang berbau esek-esek. Dalam sebuah sesi tanya jawab antara Kompasianer Pak Dian Kelana dengan Pak Ajish Dibyo, beliau mengatakan bahwa membuat film ini yang sama sekali masih baru genrenya, merupakan suatu pertaruhan dan juga tantangan. Agar bagaimana penikmat film Indonesia mendapatkan tayangan alternatif yang bermutu dan mengalir apa adanya. Yang menarik dalam film ini, digambarkan ikatan yang kuat antar pemain dengan peran yang dilakukannya. Sebagai contoh, Enzy Storia, gadis blasteran Aceh - Polandia sangat pas ketika memerankan Nadya, yaitu gadis yang banyak disebut sebagai gadis manja dan selalu narsis di depan layar monitor ketika sedang membuka akun Twitternya. Padahal aslinya adalah seorang yang sangat mandiri dan jarang sekali membuka Twitter. Begitu juga dengan Tiga Setia Gara saat memerankan penjaga warnet, dengan balutan tato si sekujur tubuhnya. Untuk penikmat jejaring sosial Twitter, tentu film ini sangat ditunggu kehadirannya, dan apakah dapat merebut perhatian penonton film nasional yang banyak didominasi remaja? Akan kita nantikan pada saat tayang perdana, 16 Februari 2012.
* Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_154743" align="aligncenter" width="614" caption="Si manis Enzy Storia dengan mata indahnya bersama si sexy Tiga Setia Gara"]
* Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_154744" align="aligncenter" width="614" caption="Produser #republiktwitter, Ajish Dibyo sedang mempresentasikan kepada para Kompasianer"]
* Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_154745" align="aligncenter" width="614" caption="Bang Srondol dan Ben Kasyafani, kerenan mana ya?"]
* Â Â *Â Â *
* Â Â *Â Â *