[caption id="attachment_92535" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu adegan antara Tuan Prabu dengan si Cantik Amira..."][/caption] Maaf, sebelumnya. Saya bukan bermaksud Promosi tentang sinetron ini atau juga Membencinya. Tapi saya heran, kenapa setiap jam 7 malam, Ibu-ibu disekitar rumah saya pada berbondong-bondong untuk menyaksikan sinetron ini. Entah apa yang bagus dengan ceritanya, atau hanya pemainnya yang tampan dan cantik-cantik? Padahal kalau melihat ceritanya, sungguh membosankan dan juga terkesan terlalu didramatisir. Belum lagi dengan judul "Putri yang ditukar", mirip sekali dengan beberapa sinetron bergenre sama (Putri yang terbuang, Anak yang tertukar, Dia bukan anakku, serta lainnya bla-bla-bla). Huuf, sungguh bikin mengantuk! Tapi mau tidak mau saya mesti melihatnya, meskipun hanya sekilas. Karena setiap saya main Komputer atau Online diruang tamu, pasti sudah ramai oleh teriakan Ibu, Adik, Sepupu, dan Saudara lainnya, bahkan Tetangga!. Sampai-sampai saya harus menutup telinga dengan Handsfree agar tidak kedengaran suaranya. Apalagi saat ada adegan Tuan Prabu marah dengan dengan Ibu Malena... Wuuish, heboh banget dah satu ruangan! Soalnya, setiap saya tanya tentang apa yang menarik dari film ini, semuanya serentak menjawab karena Tuan Prabu!!! Ya sosok Ayah dari Amira (Nikita Willy) ini memang sangat digemari oleh penonton yang rata-rata kaum Hawa. Mereka kepincut dengan tokoh yang diperankan oleh Atalarik Syah. Entah karena tampan, wajah yang dingin, atau mungkin karena mirip Indo yang tinggi dan putih. [caption id="attachment_92536" align="aligncenter" width="300" caption="Wajah tampan dan dingin Tuan Prabu yang banyak menghipnotis Penggemarnya..."]
* * *
Ah, saya jadi ngelantur ngomongin yang tidak-tidak. Hampir lupa bercerita, bahwa episode kemarin Tuan Prabu sudah benar-benar mengetahui dari hasil tes DNA bahwa Amira itu anak kandungnya yang selama ini tertukar... Lho??? ______________________________________________________________________________
"Maaf, saya tidak ikut-ikutan Membenci Sinetron ini apalagi Mendukung gerakan Koin. Tulisan ini hanya sekedar bercerita tentang pengalaman pribadi dirumah saya saja!"
Sumber Foto : Google dan Kapanlagi.com Sumber Tulisan : Wikipedia dan Kapanlagi.com ___________________________________________________________________________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H