Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Pudarnya Semangat Nasionalisme Penonton, Hanya karena Seorang David Beckham

30 November 2011   15:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:00 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_145737" align="aligncenter" width="614" caption="Salah satu antusias penonton saat pertandingan SEA Games lalu yang sayangnya tidak menjalar ke pertandingan malam ini"][/caption] Aneh sekaligus bingung saat saya usai menyaksikan pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia melawan LA Galaxy yang dibintangi oleh David Beckham. Bukan karena hasil kalah tipis 0-1 yang di derita pemain Indonesia oleh gol Robbie Keane. Tetapi reaksi yang berlebihan dan terkesan "lebay" yang didapat oleh beberapa publik figur. Kekalahan yang seharusnya di sikapi dengan arif  dan tetap bangga karena Timnas Indonesia sudah menunjukkan performa terbaiknya dengan mampu mengimbangi klub bertabur bintang namun nyatanya malah banyak yang mendukung LA Galaxy karena faktor David Beckham semata. Saat pertandingan berakhir, ada beberapa artis yang ditanyai pendapat mereka setelah menyaksikan laga kedua tim dengan berkata, "ah, ga apa-apa timnas kalah, yang penting kan gue bisa ngelihat Beckham dari deket..." Waduh...! Melihat dari dekat David Beckham dan juga menyaksikannya langsung dari lapangan. Inilah salah satu alasan dari rombongan artis dan juga sebagian besar penonton di Stadion Gelora Bung Karno. Lalu apa mereka tidak ingin menyaksikan Timnas Selection memperagakan penampilan terbaiknya? Padahal apa yang di peragakan Andik Vermansyah serta Wanggai cs, sangatlah menarik untuk di simak. Mereka seperti prajurit Spartan yang terus-terusan menghujami benteng pertahanan dari LA Galaxy, hingga sang kiper harus berjibaku untuk menyelamatkan gawangnya. Meski ini hanya pertandingan persahabatan, tetapi permainan ke dua tim sangatlah hebat. Jual beli serangan dilakukan, hingga tiang gawang pun turut menjadi saksi betapa antusiasnya pemain di lapangan untuk mempersembahkan aksi terbaiknya. Namun ya itu tadi, daya tarik David Beckham sungguh menghipnotis para penonton yang ada di stadion maupun layar kaca. Meski permainannya malam ini sangat bagus, toh masa jayanya sudah lewat beberapa tahun yang lalu. Hanya mengandalkan tendangan bebas dan umpan khas darinya, sangatlah sulit di sepanjang 90 menit, karena faktor usia. Saya jadi ingat sebuah kalimat menarik dari salah seorang publik figur beberapa hari lalu yang mengatakan, "Apapun yang terjadi gw tetep pergi ke GBK buat dukung timnas, tapi ngeliat aksi Beckham yang ganteng banget itulah alasan gw yang utama" Mendengar beberapa penuturan orang yang teramat mengagumi David Beckham saya jadi merasa risih. Bukankah pertandingan sepak bola harus dimainkan oleh 22 pemain di lapangan? Lalu, kenapa demi seorang Bintang yang masa edarnya telah lewat mereka rela berduyun-duyun ke stadion hanya untuk melihat ketampanannya itu. Bukan berarti mengecilkan peran penonton yang setia mendukung Timnas Indonesia, dari apapun lawan yang dihadapinya. Tetapi hampir semuanya memang amat menantikan sosok David Beckham diantara 21 pemain lainnya. Saya sendiri yang kebetulan tidak bisa menonton Timnas Indonesia di stadion langsung,  karena harus mengikuti Ujian Susulan, sempat menyesal tidak dapat menyaksikan pertandingan spesial ini. Tapi setelah melihat banyaknya penonton yang lebay dengan menyoraki dan memberikan aplaus saat David Beckham ketika ia menyentuh bola, saya jadi tidak bernafsu sama sekali...

*  *  *

Ah, saya sangat mengidolai David Beckham, menyukai Robbie Keane dan mengagumi permainan LA Galaxy. Tapi diatas itu semua, saya lebih suka menikmati aksi Wanggai dan kawan-kawan, bahkan dari apapun tim bertabur bintang di seluruh dunia. Djembatan Lima, 30 November 2011 (21:45 wib) Garuda Tetap Di Dadaku - Choirul Huda (CH)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun