Hampir dua minggu yang lalu, tepatnya Sabtu (1/12) tim nasional sepak bola Indonesia takluk dari  tuan rumah Malaysia, skor 0-2, pada laga penentuan Grup B Piala AFF 2012.  Beberapa saat setelah duel yang dihelat di Stadion Bukit Jalil, muncul banyak opini masyarakat dari kedua negara. Termasuk di berbagai situs, forum, maupun jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Hanya, yang menohok adalah ketika publik gencar menganalogikan sebagai Upin-Ipin yang mengalahkan Si Unyil. Pasalnya, kedua sosok imajinasi anak-anak itu berbeda. Upin-Ipin adalah tokoh rekaan dalam film kartun, sementara Si Unyil merupakan boneka yang digerakkan langsung melalui tangan. Berbicara mengenai film kartun, hingga kini, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia. Kendati banyak film kartun yang dibuat anak negeri, namun belum ada satupun yang go internasional, layaknya Upin Ipin atau The Little Krishna, buatan India. Apalagi sejak dua dekade lalu, anak-anak dan remaja di seluruh nusantara, selalu disuguhkan film kartun made in Jepang. Meski begitu, sebagai bagian dari generasi yang besar di era 1990-an, pastinya saya tidak menutup mata dengan berbagai film kartun buatan luar negeri, termasuk Jepang, Amerika Serikat, Belgia, hingga Prancis. Tanpa disadari secara tidak langsung, suguhan film kartun luar negeri, ikut mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Tentu, dengan beragam filter dari orang terdekat, terutama keluarga dan pihak sekolah. Agar tidak mentah-mentah menerima banyaknya film kartun yang masuk ke Indonesia. Sebab, keberadaan film kartun itu dua bak dua sisi mata pedang: Negatif atau Positif. Seiring perkembangan waktu, maka orang itu sendiri yang akan menyeleksi, mana film kartun yang layak ditonton atau tidak. Seperti halnya Tom & Jery, yang terkesan sadis karena kedua tokohnya digambarkan hingga berdarah-darah maupun Crayon Sinchan, yang vulgar dan tidak untuk  disaksikan anak dibawah 15 tahun. Namun, film kartun juga ada sisi positifnya, terutama bila menyaksikannya didampingi keluarga, seperti Saint Seiya, yang mengenalkan 12 rasi bintang, atau dalam film kartun Doraemon, yang mengajarkan sang anak agar tidak malas seperti yang dilakukan Nobita. Tapi,  saya sendiri memimpikan, kelak beberapa tahun mendatang film kartun karya anak bangsa, dapat diterima luas di mancanegara...
* Â Â * Â Â *
1. Remi [caption id="attachment_214151" align="aligncenter" width="468" caption="Kartun Remi (sumber: animenation.net)"][/caption] Selamat pagi gunungku, selamat pagi pohonku Selamat pagi teman-teman semua Aku kan pergi jauh demi cita-citaku Remi mohon doa restu darimu Selamat berpisah semuaunya Aku kan pergi untuk mengembara Jangan bersedih karena kepergianku Kelak pasti kita akan bertemu Mungkin untuk saat ini, sudah jarang yang mengenal lagu pembuka dari film kartun Remi. Tentu saja, karena dibanding Doraemon dan Dragon Ball yang selalu ditayangkan ulang hingga kini, Remi, sama sekali belum ditayangkan kembali. Padahal, sekitar pertengahan tahun 1995, Remi merupakan salah satu film kartun sangat ditunggu-tunggu oleh anak kecil maupun remaja yang baru belasan tahun. Bahkan, saat itu setiap Kamis sore, saya dan beberapa teman sebaya selalu membaca sinopsisnya melalui majalah Bobo dan Tabloid Fantasi. Kisahnya sederhana, tentang seorang anak kecil yang harus menjalani masa kanak-kanaknya dengan mengamen di seantero negeri Prancis. Bersama seniman jalanan yang kelak menjadi Ayah angkat, tiga ekor anjing dan seekor monyet, Remi terus berkelana mencari rezeki halal untuk kehidupan sehari-harinya. Bagi saya sendiri, Remi adalah film kartun yang sangat berkesan. Sebab, dari tubuhnya yang kecil dan ringkih -berbeda dengan Nobita- Remi sudah mengajarkan cara berjuang hidup di jalanan. Bukan dengan mengemis, tapi justru menjual apa yang dia bisa, seperti permainan musik serta gerak pantomim yang diperagakan sang monyet. Setelah hampir dua windu, saat ini rasanya sulit mencari film kartun yang sangat mendidik dan inspiratif layaknya Remi. - 2. Ikkyu San [caption id="attachment_214152" align="aligncenter" width="260" caption="Ikkyu San (more-japan.com)"]
* Â Â * Â Â *
3. Candy-candy [caption id="attachment_214155" align="aligncenter" width="403" caption="Candy-candy (anime-planet.com)"]
* Â Â * Â Â *
4. Doraemon [caption id="attachment_214153" align="aligncenter" width="344" caption="Doraemon (stuffpoint.com)"]
* Â Â * Â Â *
5. Sailor Moon [caption id="attachment_214154" align="aligncenter" width="386" caption="Sailor Moon (comicvine.com)"]
* Â Â * Â Â *
* Â Â * Â Â *